×
Ad

Bangun Generasi Cerdas, Begini Alasan Prabowo Gencar Dorong Program MBG

Dea Duta Aulia - detikNews
Jumat, 05 Des 2025 13:57 WIB
Foto: dok. Charolin Pebrianti/detikJatim
Jakarta -

Pemerintah terus berupaya mewujudkan Indonesia Emas 2045. Berbagai strategi pun dijalankan salah satunya melalui program Makan Bergizi Gratis yang dikelola oleh Badan Gizi Nasional (BGN).

Presiden Prabowo Subianto mengatakan MBG sengaja dijalankan sebagai upaya investasi masa depan di sektor sumber daya manusia (SDM). Sebab, program tersebut dinilai mampu mendorong perbaikan gizi anak-anak Indonesia.

"Makan Bergizi Gratis pada dasarnya adalah penyediaan makanan bergizi tanpa biaya. Program ini lahir dari pengalaman saya selama bertahun-tahun berkampanye," kata Prabowo di acara Forbes Global CEO Conference 2025, beberapa waktu lalu.

Dia mengatakan gagasan MBG berawal dari keprihatinannya terhadap kondisi anak-anak yang mengalami kekurangan gizi dan stunting di berbagai daerah. Dari situlah, program MBG dijalankan sejak dilantik menjadi Presiden RI hingga saat ini.

Berdasarkan Rekap Data Program Makan Bergizi Gratis pada 4 Desember 2025 pukul 13.42 WIB, setidaknya sudah ada 2.514.348 penerima manfaat dari 12.192 satuan pendidikan.

Adapun penerima manfaat yakni paling tinggi dirasakan oleh siswa dan siswi sekolah dasar (SD), lalu sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas atau kejuruan (SMA/SMK).

"Setiap kali saya datang ke sebuah desa, saya disambut anak-anak yang berdiri di pinggir jalan, melambaikan tangan. Saya sering berbicara dengan mereka. Saya tanya usia mereka, dan saya sering terkejut. Anak laki-laki kecil yang saya kira berumur empat tahun ternyata berumur sepuluh tahun. Anak perempuan yang saya kira berusia lima tahun, ternyata sudah sebelas tahun. Saat itulah saya melihat langsung, dengan mata kepala sendiri, stunting, kekurangan gizi, dan kemiskinan," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana menyebut program ini menjadi salah satu langkah strategis untuk memastikan anak Indonesia tumbuh sehat dan produktif di masa depan.

Dikutip dari CNN Indonesia, Dadan mengatakan program MBG tidak hanya berfokus pada gizi, tetapi juga membawa dampak ganda pada ekonomi lokal dan ketahanan pangan. Dia mengatakan dengan mengandalkan pasokan bahan baku dari potensi pangan lokal, setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) melayani 3.000-3.500 peserta.

Dari jumlah peserta tersebut, setidaknya dibutuhkan pasokan harian sekitar 200 kilogram beras, 3.500 butir telur, 350 ekor ayam, 3.500 ekor lele, dan 450 liter susu. Semua kebutuhan ini dipasok oleh petani, peternak, dan nelayan setempat.

Dia mengatakan data akhir November 2025 mencatat program MBG turut melibatkan 34.261 supplier. Dari total supplier tersebut terdiri dari 4.185 koperasi, 546 Bumdes, 61 Bumdesma, 16.323 UMKM, 13.146 supplier lain. Saat ini, setidaknya sudah ada 13.514 SPPG aktif. Jumlah tersebut tersebar di seluruh Indonesia.

Terkait dana, program MBG memiliki alokasi anggaran mencapai Rp 71 triliun di 2025. Sementara pada 2026, anggaran untuk program tersebut bakal berada di angka Rp 335 triliun.

Untuk anggaran tahun 2025, khususnya di akhir November, realisasi anggaran sudah mencapai Rp 41,3 triliun atau 58% dari total alokasi. Sisanya, BGN bakal menggenjotnya hingga akhir 2025.

"Satu SPPG mengelola anggaran sekitar Rp 10 miliar per tahun, 85 persen untuk membeli bahan baku, dan 90 persen dari pertanian lokal. Jadi, uangnya berputar di desa, tidak keluar daerah," kata Dadan.

Presiden Prabowo Dinilai Konsisten

Sementara itu, pengamat kebijakan publik Dr Anzori Tawakal memuji kinerja Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, Prabowo konsisten dengan apa yang disampaikan pada pidato kenegaraan perdana pada Oktober 2024.

"Program-program prioritas, baik bidang ekonomi, sosial kesejahteraan, hukum itu memang Presiden Prabowo konsisten sesuai dengan pidato pertama saat beliau pelantikan," kata Anzori Tawakal.

Dia menilai Presiden Prabowo cukup serius dalam menjalankan program MBG. Apalagi program tersebut merupakan bagian dari janji kampanyenya untuk untuk meningkatkan gizi penerus bangsa.

"Makanan bergizi gratis yang dijanjikan bahkan langsung direalisasikan pada 100 hari kerja pertama, kemudian diikuti upaya pengentasan kemiskinan, dan peningkatan kesejahteraan," tutup Anzori.

Simak juga Video Zulhas: Jika MBG Mau Berjalan Baik, Koordinasi Lintas Sektor Harus Baik!




(prf/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork