Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan puncak banjir rob akibat pasang air laut di pesisir Jakarta pukul 9.00 WIB tadi pagi. Dia menyebut saat ini banjir rob sudah mulai surut.
"Saya terus memonitor banjir rob di Jakarta dari semalam. Puncaknya tadi jam 9 pagi, dan sekarang sudah mengalami penurunan," kata Pramono saat ditemui di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (5/12/2025).
Pramono menjelaskan rob sebenarnya mulai surut sejak Kamis malam, namun kembali naik pada pagi hari menjelang puncaknya. Ia berharap kondisi di Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu dapat berangsur membaik.
"Dari semalam jam 10-an sudah turun. Tetapi memang pagi ini naik lagi, jam 9 tadi, dan sekarang saya sudah mendapatkan laporan sudah turun lagi. Mudah-mudahan segera normal," ujarnya.
Ia menegaskan Pemprov DKI menerapkan kebijakan berbasis data untuk menangani rob maupun banjir. Salah satunya lewat pengoperasian pompa sejak dini dan pemantauan debit air secara real-time.
"Pemerintah Jakarta betul-betul menggunakan data untuk melakukan kebijakan. Termasuk pemompaan yang kami lakukan sejak awal," tuturnya.
Selain pompa, modifikasi cuaca juga menjadi langkah yang terus didorong Pemprov DKI. Menurut Pramono, operasi modifikasi cuaca telah dilakukan beberapa kali dan terbukti membantu mengurangi potensi banjir.
"Modifikasi cuaca membantu sekali agar tidak terjadi banjir seperti kalau kita tidak lakukan. Itu sudah kita lakukan beberapa kali," ucapnya.
Ketika ditanya apakah hari ini juga dilakukan modifikasi cuaca, Pramono menyebut curah hujan belum cukup tinggi untuk mengaktifkan operasi tersebut. Meski begitu, ia telah memberi instruksi agar modifikasi cuaca langsung dilakukan bila potensi hujan ekstrem muncul.
"Kebetulan curah hujannya nggak tinggi. Tetapi kalau ada curah hujan di atas 200, saya sudah perintahkan untuk dilakukan modifikasi cuaca," imbuhnya.
Ia berharap kondisi rob dapat segera kembali normal dan meminta masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem menjelang akhir tahun.
(bel/lir)