Pramono Kerahkan 584 Pasukan Putih untuk Respons Cepat Penanganan Stroke

Pramono Kerahkan 584 Pasukan Putih untuk Respons Cepat Penanganan Stroke

Brigitta Belia Permata Sari - detikNews
Jumat, 05 Des 2025 11:06 WIB
Pramono Kerahkan 584 Pasukan Putih untuk Respons Cepat Penanganan Stroke
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (Foto: Brigitta Belia/detikcom)
Jakarta -

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menekankan komitmen Jakarta siaga stroke 2026. Oleh karenanya, Pramono menugaskan Pasukan Putih sebagai petugas untuk memberi pelayanan kepada lansia dan difabel sekaligus membantu respons cepat penanganan stroke.

Hal itu disampaikan Pramono, dalam acara peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-61 tahun 2025, Jakarta Code Stroke: Menuju Kota Siaga Stroke dan Peluncuran Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (JakSimpus). Acara tersebut digelar di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (5/12/2025).

Pramono mengerahkan 584 anggota Pasukan Putih untuk membantu respons cepat penanganan stroke, terutama pada masa krusial golden period 4,5 jam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hari ini kami meluncurkan JakSimpus dan sekaligus memerintahkan Pasukan Putih untuk membantu penanganan stroke. Golden period 4,5 jam itu yang dibutuhkan. Kehadiran Pasukan Putih, saya yakin sangat bermanfaat," kata Pramono.

ADVERTISEMENT

Pramono mengatakan Jakarta kini masuk era baru layanan kesehatan. Lewat JakSimpus, seluruh proses pelayanan dan pelaporan Puskesmas akan disederhanakan dan terintegrasi secara digital.

"Jakarta punya visi besar jadi kota global. Maka layanan kesehatannya harus yang paling mudah, paling cepat, dan paling efisien," ujarnya.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta sebelumnya menugaskan Pasukan Putih untuk membantu layanan lansia dan difabel. Pramono pun memperluas mandat mereka untuk respons cepat stroke karena tantangan Jakarta yang besar.

"Jakarta ini macet dan banjir. Mencapai rumah sakit cepat itu tidak mudah. Pasukan Putih kita kerahkan khusus membantu respons stroke," ungkapnya.

Ia juga menyebut Pemprov telah menyediakan ambulans listrik sebagai bagian dari armada yang mendukung mobilitas Pasukan Putih.

Bagi Jakarta, digitalisasi seperti yang disampaikan Prof. Dante tadi ternyata sudah terintegrasi, Prof. Sehingga dengan demikian, apa yang menjadi harapan cita-cita Jakarta memudahkan masyarakatnya untuk bisa mendapatkan layanan kesehatan lebih mudah, lebih gampang, harus bisa terpenuhi.

Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono menegaskan bahwa JakSimpus akan langsung diintegrasikan dengan platform Satu Sehat Nasional milik pemerintah pusat.

"JakSimpus jadi role model. Sistem kesehatan digital harus meringankan beban tenaga kesehatan, bukan menambah laporan. Dengan integrasi FHIR, data layanan bisa tersambung antar fasilitas," kata Dante.

Di sisi lain, Dante menjelaskan stroke merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia, mencapai 350 ribu kasus per tahun. Jakarta, sebagai kota dengan mobilitas tinggi, dinilai harus punya sistem cepat tanggap.

"Kalau golden period 4,5 jam terpenuhi, kecacatan bisa ditekan drastis. Program Siaga Stroke ini pionir di Indonesia," tuturnya.

Dengan peluncuran JakSimpus dan gerakan Jakarta Siaga Stroke 2026, pemerintah pusat berharap daerah lain menjadikan Jakarta sebagai percontohan.

Simak juga Video: Pramono Sebut Jakarta Sudah Bangun Giant Sea Wall Sepanjang 11,8 Km

Halaman 3 dari 2
(bel/yld)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads