Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Farida Farichah menegaskan komitmen Kementerian Koperasi (Kemenkop) dalam memperkuat ekonomi umat melalui pengembangan koperasi pesantren. Dalam kunjungan ke Koperasi Berkah Ummat Al-Musyarrofah Cianjur, ia menekankan pendampingan agar koperasi ponpes tumbuh dan bermanfaat luas.
Ia menegaskan Kemenkop mendampingi dan memberdayakan koperasi pesantren sebagai sokoguru ekonomi umat, disampaikan saat kunjungan sekaligus pemberian modal kerja kepada Mitra Usaha Koperasi Berkah Ummat Al-Musyarrofah di Cianjur, Jawa Barat, Kamis (4/12).
Farida menegaskan, keberadaan koperasi di pesantren tidak hanya bermanfaat bagi penghuni pesantren, tetapi juga berdampak positif pada masyarakat sekitar.
"Pondok pesantren (ponpes) adalah ekosistem ekonomi yang harus didampingi dan dikembangkan agar mampu berkontribusi lebih luas," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (4/12/2025).
Dalam kesempatan itu, Farida, yang lahir dan besar di pesantren, memahami dinamika santri serta tantangan ekonomi pesantren yang sederhana.
Ia menyampaikan, Kemenkop saat ini tengah fokus membina sekitar 360 koperasi desa dan kelurahan Merah Putih di Kabupaten Cianjur. Pelatihan dan pendampingan diberikan secara intensif agar koperasi-koperasi tersebut dapat berkembang dan berdaya saing.
"Kami berharap para pengurus koperasi desa dan kelurahan bisa bermitra dan berkolaborasi dengan koperasi ponpes yang sudah lebih maju," katanya.
Koperasi Ponpes Sunan Drajad di Lamongan, Jawa Timur, berhasil berkembang menjadi pusat distribusi dengan omzet Rp350 miliar. Keberhasilan ini lahir dari komitmen pengurus mengelola koperasi secara profesional serta pendampingan berkelanjutan dari Kemenkop.
Menurut Farida, ponpes sejak dulu sudah mandiri, namun kehadiran Pemerintah melalui Kemenkop diharapkan dapat memperkuat dan memperluas kemandirian tersebut, terutama dalam aspek ekonomi.
"Kami ingin mengajak pesantren yang belum memiliki koperasi atau unit usaha untuk mulai mengelola bisnis secara profesional agar bisa tumbuh besar seperti badan usaha lainnya," tuturnya.
Selain itu, Farida menekankan pentingnya pengembangan sumber daya manusia dan akses pembiayaan melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) yang dapat memberikan pinjaman hingga ratusan miliar rupiah bagi koperasi yang memenuhi syarat.
Ia mengajak semua pihak membangun ekosistem ekonomi pesantren yang berkelanjutan, sekaligus berharap Koperasi Berkah Ummat Al-Musyarrofah Cianjur terus didampingi agar dapat meniru kesuksesan Koperasi Sunan Drajad.
"Kami di Kemenkop akan terus berupaya mendampingi koperasi ponpes di seluruh Indonesia sebagai bagian dari upaya membangkitkan koperasi sebagai ekonomi umat," tutup Farida.
Tonton juga video "Wamenkop Sebut Pembentukan Kopdes Merah Putih di Sumbar Sudah 100%"
(anl/ega)