Inspeksi Jalur KA Rampung, KAI Optimistis Layanan Nataru Aman

Inspeksi Jalur KA Rampung, KAI Optimistis Layanan Nataru Aman

Shalli Irda - detikNews
Kamis, 04 Des 2025 20:03 WIB
Inspeksi Jalur KA Rampung, KAI Optimistis Layanan Nataru Aman
Foto: KAI
Jakarta -

PT Kereta Api Indonesia (Persero) telah menuntaskan pengecekan jalur Kereta Api Inspeksi (KAIS) di lintas utara dan selatan Jawa untuk memastikan kesiapan prasarana, sarana, dan layanan jelang Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Langkah ini menegaskan komitmen KAI menjaga keselamatan dan mendukung mobilitas akhir tahun.

Inspeksi di dua lintasan utama Jawa ini menegaskan peran kereta api dalam mendukung kepentingan nasional, memenuhi kebutuhan masyarakat, dan memperkuat pemerataan ekonomi saat puncak mobilitas akhir tahun.

Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono melakukan inspeksi jalur kereta api menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Ia menekankan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi potensi cuaca ekstrem pada periode angkutan Nataru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KNKT turut mengikuti rangkaian inspeksi dari Jakarta hingga Ketapang untuk meninjau langsung kondisi lapangan sekaligus memastikan rekomendasi keselamatan telah dijalankan oleh KAI.

ADVERTISEMENT

"Kami lihat bahwa apa yang menjadi konsen KNKT, terutama hal-hal yang sesuai dengan rekomendasi kami, apakah sudah dikerjakan atau belum untuk mencegah agar tidak terjadi kecelakaan dengan penyebab yang sama," ujar Soerjanto dalam keterangan tertulis, Kamis (4/12/2025).

Inspeksi lintas utara dimulai dari Gambir menuju Cikampek, Cirebon, Tegal, Semarang Tawang, Cepu, hingga Surabaya Pasar Turi dan Surabaya Gubeng. Perjalanan kemudian dilanjutkan ke Bangil, Jember, Kalisetail, sampai Ketapang.

Lintasan ini menjadi tulang punggung mobilitas nasional, menghubungkan pusat pertumbuhan ekonomi sekaligus jalur utama distribusi logistik antar kota besar.

Perjalanan lintas selatan dimulai dari Bandung dan melewati Warungbandrek, Cipeundeuy, Karangpucung, Banjar, Gandrungmangun, Kroya, Purwokerto, Kutoarjo, Yogyakarta, hingga Solo Balapan. Rangkaian kemudian berlanjut ke Walikukun, Madiun, Tulungagung, Blitar, Wlingi, Malang Kota Lama, Malang, Sengon, sampai Bangil.

Perjalanan berakhir di Surabaya Gubeng, dengan lintasan yang memiliki kontur menantang sehingga membutuhkan perhatian ekstra terhadap keselamatan operasional.

Lebih lanjut, Soerjanto juga mengapresiasi inisiatif tinggi KAI dalam menjaga keselamatan, menegaskan keterlibatan direksi menunjukkan keselamatan jadi prioritas utama.

"KAI menunjukkan komitmen yang serius terhadap keselamatan. Direksi turun langsung melihat kondisi jalur dan memutuskan tindak lanjutnya di tempat. Ini adalah praktik baik dalam memastikan sistem keselamatan berjalan," ujar Soerjanto.

Ia menekankan sejumlah titik rawan di Jawa Timur perlu pengawasan intensif karena curah hujan tinggi berpotensi memengaruhi rel, jembatan, dan tebing. Hasil inspeksi menunjukkan pengawasan berjalan dan mitigasi dapat segera dilakukan.

Wakil Direktur Utama KAI, Dody Budiawan, menegaskan Nataru sebagai fase krusial untuk menjaga keselamatan dan keandalan layanan. Ia menekankan peran vital kereta api dalam mendukung mobilitas masyarakat sekaligus menggerakkan perekonomian berbagai wilayah.

"Keselamatan adalah prinsip tanpa kompromi. Setiap perjalanan harus dipastikan aman. Selain itu, pelayanan harus maksimal dan seluruh petugas wajib siap siaga. Setiap temuan di lapangan harus ditindaklanjuti saat itu juga. KAI harus menjadi perusahaan yang dapat dipercaya dan diandalkan," tegas Dody.

Ia menambahkan kesiapan Nataru menjadi momentum bagi seluruh insan KAI untuk menunjukkan profesionalisme dan disiplin operasional dalam melayani masyarakat pada periode mobilitas tertinggi sepanjang tahun.

Selama inspeksi, KAI memeriksa jalur, wesel, jembatan, sinyal, dan fasilitas stasiun. Untuk memperkuat prasarana, telah dipasang 84.525 meter rel baru, 189.883 mΒ³ batu kricak, serta 12.084 bantalan sintetis pada jembatan baja. Selain itu, KAI menyiagakan 19 lokomotif, 17 kereta pembangkit, 3 crane, dan 2.483 petugas tambahan di titik strategis guna mendukung kesiapsiagaan Nataru.

Pusat Posko Terpadu Nataru kini beroperasi penuh untuk memantau perjalanan secara real time dan memastikan seluruh aspek operasional berjalan aman serta terkendali. Koordinasi antara KAI, KNKT, dan DJKA Kemenhub memperkuat kesiapan prasarana dan pelayanan jelang tingginya mobilitas masyarakat pada akhir tahun.

Dody menegaskan rangkaian inspeksi ini mencerminkan komitmen kuat seluruh Insan KAI dalam menjaga keselamatan perjalanan, memperkuat mobilitas masyarakat, dan mendukung pemerataan aktivitas ekonomi melalui layanan transportasi yang aman dan andal.

"Kami ingin memastikan masyarakat dapat bepergian dengan aman dan nyaman. Melalui kesiapan ini, KAI siap menjalankan tugas Nataru dengan penuh tanggung jawab," tutup Dody.

(akn/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads