Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian meminta jajaran Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Papua Pegunungan memastikan program kerja tepat sasaran. Hal ini, kata Tito, mengingat potensi TP PKK yang besar sebagai mesin sosial yang menjangkau hingga level keluarga.
"Karena satu-satunya organisasi yang menyentuh sampai keluarga, pendidikan. Selain Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga, tidak ada organisasi setahu saya yang bisa sampai ke keluarga (kecuali TP PKK)," ujar Tito dalam keterangannya, Kamis (4/12/2025).
Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri Pelantikan Ketua TP PKK dan Tim Pembina Posyandu Provinsi Papua Pegunungan di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP), Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, hari ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tito menjelaskan untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki, TP PKK perlu menghidupkan organisasi melalui pelaksanaan program kerja secara cepat dan tepat sasaran. Hal ini menuntut kemampuan kepemimpinan yang kuat, sehingga program yang dijalankan tidak hanya bersifat seremonial, tetapi benar-benar hadir menyentuh lapisan masyarakat.
Ia menambahkan bahwa 10 program utama TP PKK, termasuk bidang pendidikan dan kesehatan, memiliki manfaat besar bagi masyarakat Papua Pegunungan. Begitu pula Posyandu yang selama ini identik dengan layanan kesehatan dasar, namun sejatinya dapat diperluas perannya untuk mendukung urusan lain seperti pendidikan dan sosial.
"(Posyandu) tidak hanya sekadar urusan kesehatan timbang badan anak. Sekarang branding-nya sudah terkenal dengan hanya kesehatan. Oke, ini teruskan, tapi tambahkan dengan yang lain selagi mampu, yaitu bidang pendidikan, kemudian bantuan sosial," imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Tito juga meminta Ketua TP PKK Provinsi Papua Pegunungan yang baru dilantik, Anggita Bestari Tabo, untuk menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya. Ia menilai tugas tersebut merupakan bentuk pengabdian mulia bagi masyarakat Papua Pegunungan.
Lebih lanjut, Tito pun mendorong agar Anggita melakukan studi pembelajaran ke Kabupaten Sumedang yang dinilai berhasil menangani stunting dengan pendekatan sistematis.
"Saya rekomendasi kapan-kapan Ibu ajak sama mungkin Bappeda atau Sekda atau dinas sosial di sana berangkat ke Sumedang. Sumedang itu salah satu yang menangani sangat sistematis sekali penanganan stunting," tandas Tito.
Sebagai informasi, acara tersebut turut dihadiri Ketua Umum TP PKK sekaligus Ketua Umum Tim Pembina Posyandu, Tri Tito Karnavian; Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa, La Ode Ahmad P. Bolombo; Gubernur Papua Pegunungan, John Tabo serta pejabat terkait lainnya.
Tonton juga video "Mendagri Minta Pemda Punya Anggaran Lebih Bantu Aceh, Sumut dan Sumbar"
(anl/ega)










































