Wahyu Putra Pratama, warga Kampung Dalam, Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang, berhasil selamat dari banjir. Dia mengatakan air naik dengan sangat cepat hingga mencapai ketinggian 3 meter.
Wahyu mengatakan banjir mulai merendam pada Rabu (26/11/2025) seusai Magrib. Warga langsung memilih mengungsi ke kantor Komite Peralihan Aceh (KPA) karena anak-anak.
Dalam hitungan menit, ketinggian air semakin bertambah. Menurutnya, banjir menyapu perkampungan dengan sangat cepat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Air naik cepat sekali, setinggi kabel listrik, sekitar 3 meter. Rumah sudah hancur semua," kata Wahyu, dilansir detikSumut, Kamis (4/12).
Wahyu menyebutkan air baru surut pada hari keenam pascakejadian. Warga terjebak di sana selama lima hari dan bertahan hidup dengan makanan apa pun yang ada di sekitar lokasi.
"Kami cari kelapa, apa saja. Kami berenang sambil ikat pinggang supaya tidak hanyut. Air naik hanya dalam satu setengah jam langsung tiga meter," jelasnya.
Menurut dia, desa mereka hancur, ratusan rumah rusak parah. Bahkan beberapa bangunan hanya tersisa fondasi.
Di desa itu disebut ada warga yang meninggal dunia. Dia membandingkan bencana itu dengan tsunami yang pernah melanda Aceh 21 tahun lalu.
"Ini tsunami, cuma bedanya air sungai. Baru kali ini kami merasakan bencana sebesar ini," ujarnya.
Baca selengkapnya di sini.
Tonton juga video "Kesaksian Korban Bencana Sumut soal Penjarahan Minimarket"
(idh/imk)










































