Ketua Chinese People's Political Consultative Conference atau setingkat Ketua MPR Republik Rakyat China, Wang Huning menggelar rangkaian kunjungan ke Indonesia. Kehadirannya pun disambut oleh Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno di Bandara Soekarno Hatta.
"Selamat datang di Indonesia Ketua MPR Republik Rakyat Tiongkok Y.M Wang Huning. Semoga kunjungan Y.M Wang Huning memperkuat kerja sama strategis dan saling menguntungkan antara Indonesia dan Tiongkok dalam berbagai kebijakan dan pembangunan" kata Eddy dalam keterangannya, Kamis (4/12/2025).
Eddy menyampaikan di Indonesia, Wang Huning akan bertemu Pimpinan DPR, MPR, DPD dan juga Presiden RI Prabowo Subianto. Ia berharap pertemuan ini akan memperkuat kerja sama Indonesia dan China, khususnya dalam upaya percepatan transisi menuju energi terbarukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini China negara yang membangun sistem energi terbarukan terbesar di dunia dengan fokus besar pada tenaga surya dan angin, meskipun masih ada ketergantungan pada pembangkit listrik tenaga batu bara," ucapnya.
"Pada 2025, penambahan energi terbarukan di China kemungkinan akan mencapai 793 GW, meningkat 11 persen dari 717 GW pada 2024," lanjutnya.
Doktor Ilmu Politik UI ini mengungkapkan pencapaian China bisa seiring sejalan dengan komitmen Prabowo untuk mempercepat transisi energi guna mencapai target dekarbonisasi tahun 2060 atau lebih cepat.
"Sebagai negara yang sama-sama sedang berupaya beralih ke energi bersih, Indonesia dan China bisa bekerjasama dalam berbagai ruang kebijakan diantaranya investasi dalam pengembangan energi terbarukan di Indonesia yang membutuhkan pembiayaan cukup besar dengan potensi pembukaan lapangan kerja yang luas (green jobs)," ungkap Eddy.
Eddy meyakini pertemuan Wang Huning dengan Prabowo akan memperkuat kerjasama ekonomi Indonesia dan China yang saat ini bersama-sama tergabung dalam BRICS.
"Peluang kerjasama ekonomi dengan China maupun di BRICS harus diambil Indonesia untuk memperluas pasar ekspor sekaligus strategi diversifikasi komoditas perdagangan kita. Ini terobosan yang perlu dan penting agar tidak ada ketergantungan pada negara tujuan tertentu sekaligus meningkatkan peluang ekonomi baru di negara-negara emerging economy," pungkasnya.
Sebagai informasi, dalam kunjungannya, Wang Huning turut didampingi antara lain Dubes RI untuk Republik Rakyat China, Djauhari Oratmangoen dan Dubes China untuk Indonesia, Wang Lutong.
(prf/ega)











































