Di tengah desakan banyak pihak kepada pemerintah untuk memutuskan peristiwa di utara Sumatera menjadi bencana nasional, masyarakat secara sporadis melakukan sejumlah usaha untuk membantu para korban terdampak banjir-tanah longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar. Seperti ramai dibahas di media sosial, beberapa figur publik menggalang dana guna membantu penyediaan logistik kepada para korban bencana di Sumatera.
Seperti dinarasikan dalam akun media sosial para pesohor tersebut, dana yang dihimpun dari masyarakat mencapai jumlah yang fantastis. Hal ini merupakan wujud dari kepedulian masyarakat Indonesia kepada para korban di ketiga wilayah tersebut.
Mengutip detikInet, content creator dan influencer Ferry Irwandi bersama masyarakat berhasil menggalang dana sebesar Rp 10,3 miliar dalam waktu 24 jam. Angka ini, menurut Ferry, jauh melampaui target awal, yaitu Rp 1 miliar.
Sementara itu, setelah sepekan lebih berlalu usai hantaman banjir bandang di Sumatera, pemerintah juga menggelontorkan bantuan senilai Rp 75 miliar. Bantuan yang disalurkan melalui Kementerian Pertanian tersebut nantinya akan didistribusikan dalam bentuk kebutuhan pokok, seperti minyak goreng, beras, hingga popok sekali pakai.
Bantuan dari pemerintah ini menyusul kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke sejumlah lokasi terdampak pada awal pekan ini. Hingga dua hari usai kunjungan tersebut, Prabowo juga masih belum menetapkan status bencana nasional di ketiga wilayah di Sumatera bagian utara tersebut.
Meski demikian, Prabowo meminta seluruh pihak untuk bahu-membahu membantu meringankan beban para korban bencana. Tidak hanya menyambut dengan pengerahan bantuan logistik, relawan hingga tenaga medis, para menteri juga bergerak untuk mengevaluasi hal-hal yang diduga menjadi penyebab petaka ini.
Mengutip detikProperti, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) akan segera melakukan evaluasi tata ruang di ketiga wilayah terdampak. Hal tersebut dilakukan dalam rangka memitigasi potensi bencana serupa di masa depan.
"Kalau sudah tahap tanggap darurat selesai, kami pasti akan melakukan evaluasi tata ruang. Mana yang tidak sesuai dengan pola ruangnya, kita ubah supaya sesuai,", tulis Menteri ATR/BPN Nusron Wahid, dikutip dari detikProperti, Rabu (3/12).
Sementara itu, Menteri ESDM RI, Bahlil Lahadalia, mengungkapkan akan segera melakukan evaluasi total terhadap perizinan tambang yang beroperasi di wilayah Sumatera. Ia mengatakan akan melakukan pengecekan terhadap tambang-tambang yang tidak beroperasi sesuai kaidah.
"Khusus untuk tambang setelah ini kita akan melakukan evaluasi secara total bagi pertambangan yang ada disana yang tidak memenuhi kaidah-kaidah yang disyaratkan kita akan melakukan evaluasi," ujarnya Bahlil dikutip dari detikKalimantan, Sabtu (29/11).
Mengutip detikNews, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan pemerintah hingga saat ini memang belum menetapkan bencana banjir bandang dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat sebagai bencana nasional. Namun, dirinya menyebut perlakuan terhadap bencana itu sudah nasional.
"Kalau untuk penetapan bencana nasional sementara belum, tetapi perlakuannya sudah nasional. Dari hari pertama, pemerintah pusat menilai sendiri bahwa harus turun, dan kemudian dari hari pertama sudah dilakukan dengan prosedur nasional, jadi semua sudah all out," ujar Tito di Kantor Kemendagri, Jakarta, Senin (1/12).
Lalu apakah status darurat bencana nasional di Sumatera tidak lagi diperlukan? Apakah kinerja pemerintah sudah cukup tepat dalam menangani bencana di Sumatera? Ikuti analisisnya bersama Pengamat Kebijakan Publik Universitas Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat dalam Editorial Review.
Mendekat ke titik bencana, detikSore hari ini akan melihat langsung situasi terbaru di wilayah Aceh. seperti diketahui, beberapa titik di Aceh seperti Tamiang, Langsa, dan Kutacane menjadi wilayah yang disebut sulit ditembus oleh bantuan. Mengutip detikcom, dalam mendistribusikan bantuan ke beberapa titik, TNI harus menyalurkan dengan metode airdrop melalui jalur udara.
Situasi ini juga tidak jauh berbeda dengan wilayah Banda Aceh. berdasarkan laporan jurnalis detikcom yang berada di sana, masyarakat saat ini mulai kehabisan air bersih dan suplai listrik. Bagaimana kondisi riil di sana? Ikuti laporan jurnalis detikcom selengkapnya.
Membahas topik lain, detikSore hari ini akan kembali mengulas topik investasi. Di tengah rutinitas dan fluktuasi kebutuhan hidup, banyak masyarakat tetap merasa memiliki uang pas-pasan meskipun penghasilan meningkat. Situasi ini disebut sebagai lifestyle creep.
Lalu bagaimana cara menyeimbangkan cash flow agar situasi ini tidak terus menghinggapi? Adakah cara untuk mengolah pengeluaran agar besarannya tidak mengejar besaran penghasilan? Ikuti diskusinya dalam Sunsetalk.
Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.
"Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!"
(gub/vys)