3 Tokoh Penggerak Keadilan bagi Penyandang Disabilitas, Simak Profilnya!

3 Tokoh Penggerak Keadilan bagi Penyandang Disabilitas, Simak Profilnya!

Hana Nushratu - detikNews
Rabu, 03 Des 2025 17:20 WIB
3 Tokoh Penggerak Keadilan bagi Penyandang Disabilitas, Simak Profilnya!
Foto: Shutterstock
Jakarta -

Setiap 3 Desember, dunia memperingati Hari Disabilitas Internasional yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejak 1992. Momen ini menjadi pengingat penting bagi penyandang disabilitas di seluruh dunia.

Di Indonesia, semangat Hari Disabilitas Internasional ikut digerakkan lewat berbagai inisiatif pemerintah, komunitas, hingga sektor swasta.

Ini Dia! Tokoh-Tokoh Penggerak Keadilan bagi Disabilitas

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Nissi Taruli Felicia

Sebagai Co-Founder dan Direktur Eksekutif FeminisThemis, Nissi membangun komunitas Tuli yang aksesibel, edukatif, dan fokus pada perjuangan kesetaraan gender bagi penyandang Tuli.

ADVERTISEMENT

Nissi menilai akses teman-teman Tuli terkait feminisme masih minim. Banyak dari mereka, terutama perempuan, merasa belum berdaya atas pilihan sendiri. Untuk itu lewat komunitas ini, Nissi memberikan edukasi kepada teman-teman tuli baik tentang pendidikan seksual, kepemimpinan, validasi data, dan advokasi.

Nissi banyak berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan yang memiliki visi yang sejalan, salah satunya Unilever Indonesia. Tahun lalu, Feminis Themis menggelar program FeminisThemis Academy untuk kedua kalinya di Bandung, Yogyakarta, Malang sebagai forum edukasi yang bertujuan meningkatkan literasi kesadaran diri dan keadilan gender untuk mencegah kekerasan seksual yang kerap menimpa perempuan Tuli.

2. Nicky Clara

Di antara sosok yang ikut menguatkan gerakan inklusivitas adalah Nicky Clara. Nicky dikenal sebagai disability womenpreneur sekaligus Founder Alunjiva Indonesia, sebuah komunitas yang berkomitmen untuk mendukung kesejahteraan mental, kesetaraan, dan kemandirian penyandang disabilitas melalui pemberdayaan, pelatihan, serta inklusi di masyarakat.

Baru-baru ini, Alunjiva bersama Unilever dan KomNas Disabilitas menggelar SheAblepreneur untuk 75 UMKM Perempuan dan Disabilitas di 3 kota. Program ini bertujuan menciptakan ekosistem usaha yang lebih inklusif sekaligus memberdayakan kelompok marjinal agar mampu bersaing dan berkembang.

3. Febfi Setyawati

Febfi adalah pendiri Yayasan Untuk Teman Indonesia yang berbasis di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Yayasan Untuk Teman Indonesia hadir untuk mendampingi keluarga pasien dan penyandang disabilitas melalui pilar edukasi, pengembangan diri, dan pemberdayaan ekonomi.

Hari Disabilitas Internasional menjadi momen penting untuk kembali menegaskan bahwa inklusivitas tidak bisa berjalan sendiri. Pemerintah, komunitas, akademisi, dunia usaha, dan generasi muda perlu saling menguatkan agar ruang hidup, ruang kerja, dan ruang sosial benar-benar terbuka bagi semua orang.

Tonton juga video "Disabilitas Netra"

(prf/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads