Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyoroti soal warga di kawasan Muara Angke, Jakarat Utara, yang masih harus membayar lebih untuk mendapatkan air bersih. Dia meminta PAM Jaya agar cakupan air bersih di Jakarta bisa di atas 85 persen tahun depan.
"Dan kalau itu bisa dilakukan, apalagi, saya menargetkan tahun 2029 seluruh Jakarta sudah harus bisa air bersih," kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Rabu (3/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan persoalan air bersih masih menjadi masalah utama di sejumlah titik, terutama di Jakarta Utara. Pramono mencontohkan warga di Muara Angke yang harus mengeluarkan biaya sekitar Rp 1 juta per bulan untuk kebutuhan air.
"Sekarang ini memang peningkatannya signifikan tetapi menurut saya belum cukup, termasuk yang di Angke tadi. Daerah yang mohon maaf, sebenarnya lebih membutuhkan air bersih tetapi mereka harus membayar. Dan menurut saya yang seperti ini tidak fair," ujarnya.
Untuk itu, Pemprov DKI mendorong PAM Jaya mempercepat pembangunan jaringan air bersih dan penambahan sumber baru. Pramono juga menekankan capaian layanan air bersih harus naik signifikan mulai tahun depan.
"Maka kenapa kemudian untuk PAM JAYA, perluasan pipanisasi kemudian juga sumber-sumber air bersih baru, saya dorong untuk segera diselesaikan," imbuhnya.
Tonton juga Video: Era Baru Air Jakarta: Mungkinkah IPO PAM Jaya Jadi Kunci Keberlanjutan?











































