Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meminta informasi bencana ikut diumumkan melalui masjid dan gereja agar peringatan dapat diterima warga lebih cepat. Menurutnya, pengeras suara rumah ibadah terbukti lebih cepat menjangkau warga di tingkat wilayah.
"Maka dengan demikian koordinasi dengan warga harus dilakukan dari sekarang. Bahkan kalau perlu rumah-rumah ibadah, apakah itu masjid, gereja, dan sebagainya, kalau terjadi banjir dan sebagainya, harus bisa digunakan untuk peringatan dini," kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Rabu (3/12/2025).
"Masjid, gereja dan sebagainya, karena mereka punya, terutama masjid, mereka punya speaker dan sebagainya, digunakan," lanjutnya.
Pramono mengatakan peningkatan curah hujan menjadi fokus utama Pemprov Jakarta saat ini. Pihaknya pun menyiapkan berbagai upaya lapangan untuk meminimalkan risiko genangan hingga banjir.
"Menghadapi cuaca yang mungkin curah hujannya akan meningkat, diperkirakan pada minggu kedua bulan Desember sampai dengan Januari," ujarnya.
Ia pun telah menginstruksikan Dinas Sumber Daya Air dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah untuk melakukan langkah mitigasi sejak dini.
"Saya sudah meminta kepada Dinas Sumber Daya termasuk juga Badan Penanggulangan Bencana Daerah untuk segera melakukan modifikasi cuaca. Kemudian juga mempersiapkan semua pompa-pompa yang ada," ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga melaksanakan program normalisasi sungai sebagai penanganan jangka panjang seperti Sungai Ciliwung hingga Sungai Krukut. Pramono menambahkan antisipasi dini ini penting mengingat banjir ekstrem yang kini terjadi di berbagai negara, termasuk Indonesia dan Eropa.
"Dengan demikian mudah-mudahan persiapan yang sudah dilakukan sejak dini ini akan bisa membuat Jakarta antisipasi belajar dari kejadian di mana saja," tutupnya.
(bel/zap)