Korban banjir yang mengungsi di Masjid Jamik Al Istiqamah, Ulee Tutue, Kecamatan Kuta Blang, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, mulai sakit. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menambah tim pelayanan hingga logistik kesehatan ke lokasi bencana Sumatera.
"Kami memperkuat layanan dasar, skrining, penanganan penyakit infeksi, dan pemantauan kelompok rentan seperti balita, ibu hamil, dan lansia," kata Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes, Agus Jamaludin, dalam keterangannya, Rabu (3/12/2025).
Agus mengatakan Kemenkes RI terus berkoordinasi dengan dinas kesehatan (dinkes) daerah untuk memastikan kebutuhan warga terpenuhi. Ia menyebut seluruh puskesmas dan rumah sakit (RS) disiagakan, termasuk penguatan layanan mobile dan pos kesehatan di pengungsian.
"Selain pendataan sasaran, juga dukungan logistik kesehatan yang telah dikirim Kemenkes per 1 Desember 2025," tambahnya.
Ia lantas merinci logistik kesehatan yang dikirim ke korban banjir Sumatera, di antaranya ada 103 unit oxygen concentrator, 11.200 dus PMT (pemberian makanan tambahan) balita, dan 6.000 dus PMT ibu hamil.
"Obat-obatan, BMHP (Bahan Medis Habis Pakai), 2.000 masker bedah, 500 sarung tangan medis, 10 set APD petugas, 5 pasang sepatu boot, 2 sprayer manual, 2 paket water quality test kit, 100 jeriken lipat," ujar Agus.
Selain itu, Kemenkes mengirimkan 93 kantong jenazah, 5.500 kantong sampah medis berbagai ukuran, paket penjernih dan disinfektan air, serta 25 dus obat-obatan untuk layanan kesehatan.
Kemenkes menyebut juga mengirimkan 3 tim pendampingan krisis yang dikerahkan ke tiga provinsi. Pihaknya juga memasang akses internet Starlink untuk mempermudah komunikasi di daerah yang terdampak bencana.
"Tiga tim pendampingan krisis yang masing-masing dikerahkan ke tiga provinsi, sekaligus mengaktifkan Klaster Kesehatan dan Health Emergency Operation Center (HEOC). Kemenkes juga memasang perangkat Starlink untuk menjaga kelancaran komunikasi," ujar Agus.
Dia mengatakan Kemenkes juga membuka layanan umum hingga psikologi bagi korban bencana Sumatera. Kemenkes juga menyiapkan RS rujukan seperti RSUD Adam Malik, RSCM, RSUP M Djamil Padang, dan RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar.
"Di layanan kesehatan esensial, 3 tim Tenaga Cadangan Kesehatan-EMT telah diturunkan: EMT PKK Regional Sumbar, EMT PKK Regional Sumut, dan EMT Dinkes Aceh. Kemenkes juga mengirim dokter spesialis emergency, ortopedi, obgyn, anak, anestesi, dokter umum, serta perawat untuk memastikan layanan tetap optimal. Kami terus memantau situasi dan siap menambah dukungan bila diperlukan," ujarnya.
Sebelumnya, korban banjir yang mengungsi di Masjid Jamik Al Istiqamah, Ulee Tutue, Kecamatan Kuta Blang, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, membutuhkan layanan kesehatan dan obat-obatan. Sebab, para pengungsi terutama balita dan lansia mulai sakit.
"Pengungsi di masjid ini membutuhkan layanan kesehatan. Sejumlah pengungsi, terutama lanjut usia dan balita, mulai sakit," kata Keuchik Lhok Nga, Kecamatan Kuta Blang, Kabupaten Bireuen, Saiful Amri, di Bireuen, dilansir Antara, Selasa (2/12).
Adapun pengungsi di Masjid Jamik Al-Istiqamah Ulee Tutue berasal dari sejumlah desa di Kecamatan Kutablang, Kabupaten Bireuen, antara lain Desa Lhoknga, Blang Panjoe, dan Tingkeum Manyang.
Para pengungsi berada di dalam masjid dengan kondisi terbuka tanpa dinding. Di area belakang masjid juga ada dapur umum. Namun kondisi mereka kini tanpa air bersih karena listrik padam.
"Selain kesehatan, juga ada kebutuhan balita seperti susu dan lainnya. Bantuan untuk balita hingga kini masih minim. Kami berharap segera mendapatkan bantuan untuk balita tersebut," katanya.
Simak juga Video: 286 SPPG Disiapkan untuk Korban Bencana Alam di Aceh-Sumbar
(dwr/jbr)