Korban Bencana Sumatera Butuh Tambahan Dokter

Detik Pagi

Korban Bencana Sumatera Butuh Tambahan Dokter

Trypama Randra - detikNews
Rabu, 03 Des 2025 07:58 WIB
Jakarta -

Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), dalam rilis 'Laporan Situasi Bencana Banjir dan Tanah Longsor Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, melaporkan bahwa ada kebutuhan mendesak di pengungsian.

Kebutuhan-kebutuhan tersebut berupa obat-obatan, masker, sarung tangan Handscoon, Pemberian Makan Tambahan (PMT) balita dan bumil, hygiene sanitasi kit, tenaga kesehatan dan tenaga medis, MCK portabel, vaksin ATS, water purifier, vitamin, oxygen concentrator, dan air bersih.

Khusus untuk SDM Kesehatan, Kemenkes merilis jenis-jenis tenaga medis dan kesehatan yang dibutuhkan di setiap wilayah, berikut daftarnya:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Provinsi Aceh
- Dokter spesialis bedah (3 orang)
- Dokter spesialis penyakit dalam (5 orang)
- Dokter umum (15 orang)
- Perawat (17 orang)
- Bidan (12 orang)
- Ahli gizi (6 orang)
- Sanitarian (6 orang)

Provinsi Sumatera Utara - Tapanuli Tengah
- Dokter umum (50 orang)
- Perawat (50 orang)
- Bidan (50 orang)
- Sanitarian (50 orang)

ADVERTISEMENT

Provinsi Sumatera Utara - Kota Sibolga
- Dokter spesialis bedah (5 orang)
- Dokter spesialis anestesi (5 orang)
- Dokter umum (14 orang)
- Perawat (15 orang)
- Bidan (4 orang)
- Ahli gizi (7 orang)
- Sanitarian (5 orang)
- Apoteker (5 orang)
- Asisten apoteker (8 orang)
- Analis lab (7 orang)

Provinsi Sumatera Barat
- Dokter spesialis bedah (2 orang)
- Dokter spesialis penyakit dalam (6 orang)
- Dokter umum (12 orang)
- Perawat (10 orang)
- Bidan (5 orang)
- Ahli gizi (5 orang)
- Sanitarian (4 orang)

Sebelumnya, Kemenkes merilis daftar penyakit yang paling banyak dialami para pengungsi serta warga terdampak banjir besar dan longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar. Di antaranya, luka-luka, ISPA, diare, demam, hingga myalgia.

Data dihimpun dari laporan beberapa Dinas Kesehatan (Dinkes) daerah per 1 Desember 2025, namun Kemenkes mengingatkan bahwa angka-angka tersebut bisa berubah mengingat akses ke sejumlah wilayah masih sulit ditembus.

Aji Mulawarman dari Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes menjelaskan bahwa pengendalian penyakit di pengungsian adalah prioritas utama. Selain itu, kelompok rentan harus mendapat perhatian lebih.

"Fokus utama di pengungsian untuk antisipasi penyakit pasca bencana. Juga penanganan bagi kelompok rentan seperti lansia, ibu hamil, anak-anak, penyandang disabilitas, dan pasien cuci darah," kata dia kepada detikcom, Selasa (2/12).

Data BNPB Korban Bencana Sumatera

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperbarui jumlah korban terdampak banjir bandang hingga tanah longsor di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara. Data terbaru sore ini, sebanyak 712 orang dilaporkan meninggal dunia.

Data terbaru dampak bencana di Sumatera itu dirilis di situs Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana (Pusdatin BNPB), Selasa (2/12/2025). Data masuk per pukul 17.11 WIB. BNPB melaporkan jumlah korban meninggal dunia sebanyak 712 di 3 provinsi. Sebanyak 507 orang masih dilaporkan hilang.

Korban meninggal 712 orang.
Korban hilang 507 orang.
Korban terluka 2.564 orang.
Jumlah terdampak 3,3 juta.
Korban mengungsi 1,1 juta.

Jika dirincikan per provinsi, sebanyak 218 orang meninggal di Aceh. Dilaporkan 227 orang masih hilang.

Di Sumatera Barat, sebanyak 193 meninggal dunia dan 117 orang masih hilang. Sedangkan di Sumatera Utara, dilaporkan korban meninggal dunia sebanyak 301 orang dan 163 orang masih hilang.

Total rumah rusak akibat bencana di 3 provinsi ini sebanyak 3.600 rusak berat, 2.100 rusak sedang, dan 3.700 rusak ringan.

BNPB juga melaporkan sebanyak 323 fasilitas pendidikan rusak dan 299 jembatan rusak.

Saksikan pembahasan selengkapnya hanya di program detikPagi edisi Rabu (03/12/2025). Nikmati terus menu sarapan informasi khas detikPagi secara langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 08.00-11.00 WIB, di 20.detik.com, YouTube, TikTok dan Facebook detikcom. Tidak hanya menyimak, detikers juga bisa berbagi ide, cerita, hingga membagikan pertanyaan lewat kolom live chat.

"Detik Pagi, Jangan Tidur Lagi!"

(vrs/vrs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads