Digitalisasi Pembelajaran Kunci Pemerataan Akses Pendidikan di Tanah Air

Apresiasi Konektivitas Digital

Digitalisasi Pembelajaran Kunci Pemerataan Akses Pendidikan di Tanah Air

Rahmat Khairurizqi - detikNews
Rabu, 03 Des 2025 08:00 WIB
Digitalisasi Pembelajaran Kunci Pemerataan Akses Pendidikan di Tanah Air
Foto: Prabowo di SMPN 4 Kota Bekasi (Eva/detikcom)
Jakarta -

Pemerataan pendidikan menjadi salah satu fokus utama dalam program Asta Cita Prabowo-Gibran. Melalui berbagai terobosan, pemerintah terus berupaya memastikan layanan pendidikan yang merata, modern, dan relevan bagi seluruh pelajar Indonesia.

Salah satu program andalannya adalah Sekolah Rakyat, yang diperkuat dengan kolaborasi lintas instansi seperti Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sain dan Teknologi (Kemendikti), Kementerian Sosial (Kemensos), serta Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Digitalisasi pun menjadi kunci penting dalam memperluas akses pendidikan, terutama bagi wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).

Komdigi turut mengambil peran strategis dalam menghadirkan solusi yang mampu menjembatani kesenjangan pembelajaran di seluruh penjuru Tanah Air.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dorongan Transformasi: Dari PHTC hingga Digitalisasi Pembelajaran 2025

Dalam kerangka modernisasi pendidikan, Presiden Prabowo Subianto meluncurkan program Hasil Terbaik Cepat (PHTC), sebuah langkah yang menargetkan peningkatan mutu pendidikan secara merata. Salah satu wujud nyatanya adalah pemasangan perangkat smartboard atau interactive flat panel (IFP) di sekolah-sekolah seluruh Indonesia.

ADVERTISEMENT

Program Digitalisasi Pembelajaran 2025 resmi diluncurkan di SMPN 4 Kota Bekasi, Jawa Barat (17/11). Inisiatif ini menjadi tonggak percepatan transformasi pendidikan nasional yang lebih interaktif, adaptif, dan menyenangkan bagi siswa.

"Yang baru saja kita saksikan, ini adalah program kita sebagai usaha kita untuk mempercepat transformasi pendidikan nasional kita," ujar Prabowo dikutip dari Antara, Selasa (2/12/2025).

Prabowo menegaskan bahwa transformasi pendidikan bukan semata tentang distribusi perangkat, tetapi tentang membangun ekosistem belajar yang kreatif, inklusif, serta berkeadilan bagi seluruh anak bangsa.

Pendistribusian Perangkat Digital untuk Sekolah di Seluruh Indonesia

Program Digitalisasi Pembelajaran mencakup penyediaan perangkat seperti Papan Interaktif Digital (IFP), laptop, media penyimpanan konten, hingga internet satelit dan panel surya bagi sekolah yang belum terjangkau listrik maupun jaringan internet yang stabil.

Hingga saat ini, total 215.572 perangkat telah dikirimkan. Sebanyak 172.550 perangkat sudah tiba di sekolah-sekolah penerima, sementara 43.022 lainnya masih dalam proses pengiriman. Pemerintah menargetkan seluruh perangkat tersalurkan sebelum Desember 2025.

Untuk mengoptimalkan penggunaan perangkat tersebut, pemerintah juga menyediakan konten pembelajaran berkualitas melalui platform Rumah Pendidikan, lengkap dengan bimbingan teknis bagi para guru.

Melihat pentingnya peran tersebut, detikcom menghadirkan ajang penghargaan 'Apresiasi Konektivitas Digital' sebagai bentuk pengakuan bagi individu, kelompok, ataupun lembaga yang berkontribusi membuka akses digital hingga pelosok negeri. Ajang ini juga menampilkan berbagai kisah inspiratif di balik upaya menghadirkan konektivitas yang merata.

Adapun salah satu kategori yang dihadirkan adalah Sekolah Teladan Digital, yaitu penghargaan bagi sekolah yang berhasil mengadopsi pembelajaran efisien, adaptif, dan berorientasi digital. Sekolah dalam kategori ini dinilai mampu menjadi teladan dalam menghadirkan terobosan digital untuk mendukung kegiatan belajar siswa.

Melalui ajang ini, detikcom membuka kesempatan bagi masyarakat untuk mengusulkan figur, komunitas, atau lembaga yang dinilai memiliki kontribusi besar dalam memperkuat konektivitas digital, terutama di wilayah 3T. Proses submission dapat dilakukan melalui laman detik.com/apresiasikonektivitasdigital.

Ketentuan Pengajuan Nominasi:

1. Satu pengusul hanya dapat mengajukan satu nominator.

2. Periode submission berlangsung pada 15 November 2025 - 15 Januari 2026.

3. Pengajuan harus disertai bukti pendukung seperti foto, video, atau dokumen relevan.

Melalui ajang Apresiasi Konektivitas Digital, detikcom ingin memberikan ruang bagi para pejuang digital di seluruh Indonesia yang telah membantu membuka akses teknologi sebagai jembatan menuju kesejahteraan. Inisiatif ini diharapkan memperkuat kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat dalam mewujudkan pemerataan konektivitas di Indonesia.

Dengan semakin meratanya akses digital, masyarakat termasuk yang berada di wilayah 3T memiliki kesempatan yang setara untuk belajar, berkembang, dan berdaya saing di era digital.

(anl/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads