×
Ad

Kirim Pasukan ke Sumatera, Wakapolri Cerita Pengalaman Saat Tsunami Aceh-Palu

Rumondang Naibaho - detikNews
Senin, 01 Des 2025 13:17 WIB
Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo (Foto: Dok Polri)
Jakarta -

Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo memimpin apel pengiriman pasukan ke daerah terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Dalam kesempatan itu, Komjen Dedi berbagi pengalamannya saat bertugas ke kawasan bencana.

Dedi menceritakan dirinya turut ditugaskan pada penanganan peristiwa tsunami Aceh pada Desember 2004 lalu. Dia menyebut saat itu kondisinya sangat memprihatinkan.

"Ini pengalaman saya, tsunami Aceh 2004, saya bersama Bapak Kapolri pertama kali mendarat di sana. Situasi memang anomali, kacau balau. Pasukan di sana tidak akan siap menghadapi situasi yang sangat mendadak seperti itu," kata Dedi di Mako Polisi Udara, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Senin (1/12/2025).

Begitu pula saat penanganan gempa dan tsunami di Palu pada 2018. Dedi menyebut, personel di wilayah turut menjadi korban yang terdampak bencana. Karena itu, dia menilai pentingnya pengerahan pasukan tambahan dari pusat.

"Pasukan yang ada di wilayah hanya bisa bertahan cuman ya paling lama 10 hari ya. Karena dia juga bagian daripada korban yang terdampak bencana alam," ungkapnya.

Kala itu, kata Dedi, ribuan masyarakat menjadi korban hingga rumah sakit setempat kewalahan. Pada situasi seperti itu, gerak cepat pasukan perbantuan dari Korps Bhayangkara sangat berarti.

"Kemudian untuk DVI ini butuh kecepatan. Pengalaman saya di Palu, itu mayat itu ribuan. Rumah Sakit Bhayangkara sudah enggak cukup, alat untuk penyimpan mayat sudah tidak ada lagi. Demikian juga di Rumah Sakit Palu pada, belum rumah sakit swasta. Ya kalau teman-teman yang berangkat ke Palu pada saat itu, lihat sendiri mayat semuanya digelatakin semuanya di halaman-halaman rumah sakit," tutur Dedi.

"Kecepatan tim DVI maupun tim Inafis ini sangat dibutuhkan. Setiap hari, setiap jam tiga sore harus merilis berapa jumlah jenazah yang sudah berhasil diidentifikasi. Selesai dirilis sampaikan kepada keluarga, koordinasi nanti dengan pemerintah daerah di sana, di mana lokasi untuk dimakamkan. Harus segera dimakamkan, karena kita tidak bisa menunggu lama-lama. Kasihan jenazah," lanjutnya.

Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo Foto: Dok Polri

Berangkat dari pengalaman itu, Dedi meminta para pasukan yang akan dikerahkan ke daerah terdampak banjir bandang Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat agar mempersiapkan diri. Pasukan dari Mabes Polri diharapkan dapat membantu masyarakat setempat.

"Pasukan fresh yang diharapkan bisa membantu masyarakat di sana. Selain untuk pendukung moril juga ada lintas ganti. Ketika pasukan-pasukan di daerah sudah lelah, ya pasukan-pasukan kita yang fresh ini membantu mereka," jelas Dedi.

Dia menekankan kepada para pasukan yang akan berangkat agar betul-betul memahami tugas dan fungsinya. Mereka akan bertugas selama satu minggu ke depan.

"Sekali lagi para komandan bertanggung jawab pada pasukannya. Saya tidak mau dengar komandan tidak ngerti apa yang dikerjakan. Dan saya tidak mau dengar pasukan juga tidak tahu apa yang dikerjakan. Semuanya harus tahu kerjakan, semua harus bertanggung jawab terhadap apa yang harus kita kerjakan," imbuh Dedi.

Total ada 497 personel yang akan diberangkatkan ke daerah terdampak bencana. Pada tahap satu hari ini, ada 200 pasukan yang dikirimkan ke Sumut dan Sumbar terdiri dari pasukan bagian peralatan, logistik, DVI, Inafis hingga K9.

Tonton juga video "Heli Tembus Pining: Bantuan Akhirnya Sentuh Daerah Terisolir Banjir Aceh"




(ond/knv)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork