Jakarta - Hipertensi alias penyakit tekanan darah tinggi lebih dikenal sebagai penyebab penyakit jantung dan stroke. Namun, hipertensi rupanya juga bisa beriringan dengan penyakit ginjal."Ada lingkaran setan antara kedua penyakit ini. Hipertensi bisa menimbulkan komplikasi ginjal dan penyakit ginjal bisa menyebabkan hipertensi," kata spesialis penyakit dalam, Dr J Pudji Rahardjo SpPD-KGH dalam seminar bertajuk 'Lingkaran kausalitas antara hipertensi dengan penyakit ginjal' di Hotel Sari Pan Pacific, Jl MH Thamrin, Jakarta, Rabu (29/8/2007).Menurut dia, saat pembuluh darah menebal oleh timbunan lemak, tekanan darah pun meningkat. Akibatnya, aliran darah ke seluruh tubuh berkurang, termasuk aliran darah ke ginjal."Ini yang menyebabkan komplikasi hipertensi berupa gagal ginjal," ujar Pudji.Seperti siklus 'ayam-telur', risiko menderita hipertensi juga bisa terjadi pada penderita sakit ginjal. Jika faktor pendukung kerja ginjal, misalnya aliran darah ke ginjal, jaringan ginjal, atau saluran pembuangan ginjal rusak, maka fungsi ginjal akan terganggu, bahkan bisa berhenti sama sekali."Kerusakan ini bisa merangsang produksi hormon renin yang menstimulasi terjadinya peningkatan tekanan darah. Sehingga terjadi hipertensi yang dapat menetap," jelasnya.Sebab lainnya, saat ginjal rusak, maka ekskresi air dan garam akan terganggu dan mengakibatkan isi rongga pembuluh darah meningkat. "Komplikasi ini bisa dicegah dengan mengontrol tekanan darah secara rutin dan mempertahankannya pada batas normal, yaitu dibawah 120/80," kata Pudji.Sedangkan untuk mengobati komplikasi ini, ada lebih dari satu macam obat.Sehingga perlu diwaspadai pemilihan obat, karena ada obat tertentu yang toksik pada ginjal."Obat-obatan anti hipertensinya harus diperhatikan. Ada juga obat tertentu yang tidak semua orang bisa tahan," ujarnya.
(fiq/gah)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini