Banjir di Sumatera telah menelan ratusan hingga ribuan korban jiwa setelah hujan deras selama beberapa hari. Mulai Kamis (27/11/2025) beberapa daerah di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat mulai menerapkan darurat bencana yang mengindikasikan betapa parahnya dampak bencana ini.
Operasi penanganan banjir langsung dilakukan untuk menyelamatkan yang tersisa, mencari korban hilang, dan mendata para korban jiwa. Pendataan kerugian material dan non material juga mulai dilakukan yang bikin dada terasa makin sesak, air mata deras keluar, dan dunia serasa runtuh.
(Foto: ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas) |
Dikutip dari detikcom pada Jumat (28/11/2025), sebanyak 11 kabupaten dan kota terdampak banjir bandang di Sumatera Utara. Sebanyak 222 orang menjadi korban dengan 62 orang meninggal dunia, luka berat 13 orang, luka ringan 82 orang, dan 65 lainnya masih dalam pencarian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara di Sumatera Barat, banjir bandang berdampak pada 17 kelurahan di 7 kecamatan di Kota Padang. Jumlah korban terdampak mencapai 12 ribu jiwa dengan 12 di antaranya meninggal dunia. Para korban juga mengalami kesulitan komunikasi karena kerusakan akses.
Kondisi serupa juga terjadi di Aceh yang terletak di ujung barat Indonesia. Sebanyak 97.384 orang terdampak banjir dan longsor, dengan wilayah yang mengalami kerusakan paling parah adalah Kabupaten Aceh Timur. Jumlah korban bisa meningkat seiring operasi penanganan dan pencarian yang terus berlangsung.
(Foto: ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas) |
Bukan hal mudah bagi para korban banjir menghadapi semua yang dicintai terenggut begitu saja. Di tengah ketidakpastian dan keraguan melangkah, uluran tangan Sahabat Baik akan memberi sedikit harapan. Kehangatan yang dibawa akan memberi motivasi bagi para korban banjir untuk melanjutkan hidup.
Mari bersama peduli dengan klik Donasi di berbuatbaik.id bagi para korban banjir Sumatera. Donasi akan disalurkan 100% kepada penerima manfaat tanpa potongan. Donasi dari para Sahabat Baik akan berarti bagi mereka yang membangun kembali kehidupannya selepas bencana banjir bandang.













































