Jembatan di Pariaman Ambruk Diterjang Banjir, Pemotor Ibu dan Anak Hanyut

Jembatan di Pariaman Ambruk Diterjang Banjir, Pemotor Ibu dan Anak Hanyut

Antaranews - detikNews
Jumat, 28 Nov 2025 12:04 WIB
Jembatan Koto Buruak di Lubuak Aluang, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat ambruk
Foto: Jembatan Koto Buruak di Lubuak Aluang, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat ambruk (dok. Antara)
Padang Pariaman -

Jembatan Koto Buruak di Kecamatan Lubuak Aluang, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat ambruk karena tingginya debit air sungai akibat cuaca ekstrem. Pengendara motor yang sedang melintas pun jatuh ke sungai.

"Jembatan Koto Buruak baru saja putus. Innalilahi wa innailaihi Raji'un, ketika jembatan ini putus ada seorang ibu yang mengendarai sepeda motor bersama anaknya jatuh bersama jembatan," kata Bupati Padang Pariaman John Kenedy Azis di Lubuak Aluang, seperti dilansir Antara.

Jembatan itu ambruk pada Kamis (27/11/2025) sekitar pukul 09.00 WIB. Beruntung anaknya berhasil ditemukan dan sedang mendapatkan perawatan medis. Sedangkan sang ibu usia 52 tahun masih dalam pencarian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akibat peristiwa tersebut ribuan warga terancam terisolasi sebab jembatan lainnya yaitu Jembatan Kayu Gadang juga ambruk pada 2023 akibat cuaca ekstrem. Pemerintah setempat saat ini masih meminta bantuan pemerintah pusat untuk memperbaiki jembatan tersebut.

ADVERTISEMENT

Meskipun masih ada akses jalan lainnya yaitu di Kecamatan Batang Anai namun jalan yang dilalui relatif jauh.

Diketahui jembatan Koto Buruak rencananya sebagai jalan lingkar atau alternatif jalur Kota Bukittinggi-Padang karena ruas jalan nasional Kecamatan 2x11 Enam Lingkung hingga Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman sering macet apalagi saat libur Lebaran.

Meskipun rencana tersebut belum terealisasi namun jembatan dengan panjang 185 meter tersebut telah menjadi infrastruktur vital di Padang Pariaman karena dapat mendekatkan jarak tempuh warga ke pusat pemerintahan dan perekonomian.

Diketahui Padang Pariaman dan sekitarnya mengalami cuaca ekstrem yakni hujan dengan intensitas lebat disertai angin semenjak sepekan terakhir yang mengakibatkan banjir, longsor, dan pohon tumbang di banyak lokasi di kabupaten itu.

Oleh karena itu, John Kenedy Azis meminta bantuan pemerintah provinsi dan pusat untuk tidak saja membantu menangani bencana namun memperbaiki infrastruktur yang rusak karena pihaknya keterbatasan anggaran.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Pariaman, Sumatera Barat menetapkan status tanggap darurat bencana akibat terjadinya banjir, longsor, dan pohon tumbang di berbagai lokasi di daerah itu akibat cuaca ekstrem yang terjadi semenjak Jumat (21/11).

"Semua personel terkait harus bergerak cepat, fokus pada keselamatan warga dan penanganan darurat," kata Bupati Padang Pariaman John Kenedy Azis di Parik Malintang.

Ia mengatakan penetapan tersebut berdasarkan kajian yang dilakukan pemerintah setempat dengan melihat dampak bencana, keterbatasan sumber daya lokal, serta rekomendasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padang Pariaman.

Tonton juga video "Detik-detik Jembatan Gunung Nago di Padang Ambruk Dihantam Banjir"

(idh/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads