Anggota DPR RI sekaligus Ketua Umum Perkumpulan Pemilik Izin Khusus Senjata Api Bela Diri Indonesia (PERIKSHA) Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendukung rencana PERIKHSA Riders bersama PERIKHSA Cigar Brotherhood mengadakan touring perdana dan aksi bakti sosial. Hal ini dilakukan dengan memberikan bantuan berupa sembako serta uang tunai kepada 100 anak yatim piatu dan dhuafa di Desa Sukawangi, Sukamakmur Bogor Jawa Barat, pada tanggal 28-29 November 2025.
Menurutnya, kegiatan tersebut membuktikan bagaimana hobi, jejaring komunitas, dan solidaritas sosial dapat bersatu menjadi gerakan kolektif yang berdampak langsung kepada masyarakat.
"Komunitas otomotif memiliki potensi besar sebagai kekuatan sosial yang mampu menjangkau kelompok masyarakat secara cepat, efektif, dan humanis. Untuk itu, touring harus berkembang menjadi gerakan moral dan sosial yang membawa manfaat nyata bagi masyarakat," ujar Bamsoet, Jumat (28/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal tersebut diungkapkan Bamsoet saat menerima Pengurus PERIKHSA Riders dan PERIKHSA Cigar Brotherhood di Jakarta, Kamis (27/11). Pengurus PERIKHSA Riders yang hadir antara lain President Aldwin Rahadian, Vice President Tomi Risman dan Rifky Sompotan, anggota Azis serta President PERIKHSA Cigar Brotherhood Charles Wicaksana.
Bamsoet menjelaskan dalam beberapa tahun terakhir, touring komunitas otomotif terus bertransformasi. Jika dahulu hanya dipandang sebagai gaya hidup dan ajang ekspresi kebebasan berkendara, kini touring mulai dimaknai ulang sebagai ruang kolaboratif untuk berbuat kebaikan. Model charity ride atau solidarity touring mulai berkembang di berbagai komunitas otomotif Tanah Air.
"Touring sosial yang dilakukan komunitas otomotif tidak hanya memberi manfaat kepada penerima bantuan, melainkan juga bagi pelaku kegiatan. Proses penggalangan donasi, pembagian tugas logistik, komunikasi, hingga distribusi bantuan di lapangan menjadi ruang pembelajaran sosial bagi para anggota komunitas," kata Bamsoet.
Dia menilai touring yang diikuti dengan kegiatan bakti sosial memiliki hubungan kuat dengan situasi di Tanah Air. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) semester pertama 2025, jumlah penduduk miskin masih berada pada angka 8,47 persen atau sekitar 23,85 juta jiwa.
Dari jumlah tersebut, sekitar 2,38 juta orang masuk kategori kemiskinan ekstrem. Di mana kelompok yatim piatu dan dhuafa termasuk dalam kategori paling rentan.
"Di titik inilah kegiatan seperti touring sosial menjadi relevan. Komunitas otomotif melengkapi program sosial pemerintah dengan intervensi cepat, fleksibel, dan berbasis komunitas. Pada akhirnya, touring tidak lagi dimaknai seberapa jauh jarak yang ditempuh, tetapi juga seberapa besar manfaat yang diberikan kepada masyarakat," tutup Bamsoet.
(akd/ega)










































