Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) Lemdiklat Polri meluncurkan tiga pusat studi baru. Kini, total terdapat sembilan pusat studi aktif di STIK.
Kegiatan peresmian dipimpin langsung Ketua STIK Lemdiklat Polri Irjen Eko Rudi Sudarto pada Kamis (27/11/2025). Peresmian itu turut disaksikan Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo, Kalemdiklat Polri Komjen Chryshnanda Dwilaksana hingga para pejabat utama Mabes Polri dan mahasiswa STIK Lemdiklat Polri.
Eko menyebut, peresmian tiga pusat studi tersebut merupakan tonggak penting dalam akselerasi transformasi pendidikan Polri. Serta menjadi langkah strategis dalam memperkuat posisi STIK sebagai center of excellence dan laboratorium ilmu kepolisian berbasis riset.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"STIK Lemdiklat Polri adalah laboratorium ilmu kepolisian. Di sinilah gagasan diuji, strategi dikembangkan, dan inovasi kebijakan dilahirkan," kata Irjen Eko melalui keterangan tertulis, Jumat (28/11/2025).
"Tiga pusat studi yang kita resmikan hari ini memperkuat ekosistem keilmuan untuk menghadapi tantangan modern," lanjutnya.
Tiga pusat studi baru itu yakni Pusat Studi Sumber Daya Manusia Polri, Pusat Studi Kehumasan Polri, dan Pusat Studi Pacific-Oceania. Dia kemudian menjelaskan peran masing-masing pusat studi.
Pusat Studi SDM Kepolisian, jelas Eko, untuk memperkuat merit system, pengembangan talenta, dan kepemimpinan berbasis karakter serta kompetensi. Sedangkan Pusat Studi Kehumasan dan Komunikasi Kepolisian Mengembangkan kemampuan komunikasi publik, transparansi, dan responsivitas Polri di era digital.
"Pusat Studi Pacific-Oceania guna mengkaji dinamika kawasan strategis Pacific-Oceania dan memperluas diplomasi kepolisian Indonesia di tingkat global," jelas Eko.
Eko menjelaskan bahwa dinamika keamanan global, kejahatan digital, perkembangan kawasan Indo-Pasifik, serta tantangan komunikasi publik menuntut kajian dan riset yang lebih spesifik dan komprehensif.
"Pusat-pusat studi ini bukan hanya ruang akademik, tetapi instrumen strategis yang memastikan setiap kebijakan dan pengembangan kompetensi anggota Polri didukung riset yang valid dan metodologi ilmiah yang kuat," terangnya.
Adapun saat ini STIK telah mengoperasikan enam pusat studi, diantaranya dari Ilmu Kepolisian, Siber, Pemolisian Masyarakat, Anti Korupsi, Terorisme, hingga Keselamatan Lalu Lintas.
Eko menyatakan dalam waktu dekat STIK juga akan membentuk Pusat Studi Kedokteran Forensik/DVI serta Pusat Studi Industri Keamanan.
"Dengan keberadaan sembilan pusat studi ini, STIK semakin siap meningkatkan kapasitas riset, publikasi ilmiah, dan kolaborasi global. Keberhasilan Polri hari ini bergantung pada kekuatan intelektual, moral, dan integritas," ucapnya.
(ond/idn)











































