Organisasi sayap PDI Perjuangan, Banteng Muda Indonesia (BMI) menggelar Bersukaria Camp & Rakernas BMI 2025. Dihelat selama tiga hari di Puncak, Bogor, kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto didampingi Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira, dan Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga DPP PDI Perjuangan My Esti Wijayanti.
Dalam arahannya, Hasto Kristiyanto mendorong kader muda BMI agar berani bermimpi besar, berani melahirkan gagasan untuk masa depan, berani menentang arus, dan tidak takut berbeda.
Ia menjelaskan lambang Banteng Muda Indonesia (BMI) secara filosofis memiliki makna yang sangat dalam. Lambang kepala banteng yang tegak lurus ke arah depan menggambarkan anak muda yang progresif dan visioner, anak muda yang berani dan tegak lurus dengan ide-ide kebangsaan.
"Dari makna lambang tersebut, saya berharap Bersukaria Camp & Rakernas BMI 2025 ini mampu melahirkan ide-ide atau gagasan baru dengan menerjemahkan ideologi Bung Karno ke masa saat ini," kata Hasto dalam keterangannya, Kamis (27/11/2025).
Dia juga mengungkapkan sebagai organisasi sayap partai, BMI memiliki tantangan yang tidak mudah kedepan. Di tengah kondisi menguatnya upaya desoekarnoisasi saat ini, kader muda BMI harus mampu meluruskan ideologi kerakyatan Bung Karno kepada masyarakat luas, khususnya generasi milenial dan Gen-Z.
"BMI harus mampu menjawab berbagai tantangan ini dengan merumuskan ide-ide baru dengan memanfaatkan dunia digital untuk menghadapi upaya desoekarnoisasi itu," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum Banteng Muda Indonesia (BMI) Mochammad Herviano menyampaikan konsolidasi nasional BMI digelar untuk menyatukan pola gerak organisasi BMI dalam menjalankan hasil rekomendasi Kongres VI PDI Perjuangan.
Selain itu, lanjut Herviano, Bersukaria Camp & Rakernas BMI 2025 juga bertujuan untuk menguatkan soliditas kader BMI seluruh Indonesia dalam menjalankan kerja-kerja organisasi. Terutama dalam menghadapi Pemilu 2029, yang dipastikan akan didominasi oleh pemilih-pemilih muda.
Dalam kesempatan itu, Herviano juga mengingatkan kepada kader BMI seluruh Indonesia agar senantiasa menjaga semangat juang (fighting spirit) dalam menjalankan roda organisasi.
"Karena sejatinya kita berkumpul ini bisa menjadi energi semangat juang kita. Pesan Ibu Ketua Umum PDI Perjuangan Hj. Megawati Soekarnoputri untuk kader muda BMI kita harus punya fighting spirit. Fighting spirit itu yang harus kita jaga, kita bumikan bersama-sama," kata Vino.
Selain itu, ia juga berpesan kepada jajaran pengurus DPD BMI seluruh Indonesia agar terus menjaga soliditas dan melakukan rekrutmen dengan menargetkan anak-anak muda. Sebab dengan terus melakukan rekrutmen, proses regenerasi dalam tubuh organisasi akan berjalan dengan baik.
Di tempat yang sama, Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan yang juga Bendahara Umum DPP BMI, Kaisar Kiasa Kasih Said Putra berterima kasih kepada kader muda BMI seluruh Indonesia yang telah hadir dalam rangkaian Bersukaria Camp 2025 & Rakernas BMI.
Menurut Kaisar, kehadiran jajaran pengurus DPD BMI seluruh Indonesia dalam ajang ini adalah wujud nyata dari konsistensi kader muda BMI dalam memperjuangkan program kerja dan ideologi partai PDI Perjuangan.
Kaisar juga mengingatkan BMI harus selalu hadir di tengah masyarakat dengan cara membantu kesulitan-kesulitan rakyat. Hal itu menjadi program kerja utama BMI untuk mendekatkan PDI Perjuangan bersama rakyat.
"Banteng Muda Indonesia adalah bantengnya wong cilik, wong sendal jepit, karena Tuannya PDI Perjuangan adalah wong cilik," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, kegiatan Bersukaria Camp & Rakernas BMI 2025 diselenggarakan pada 21-23 November 2025. Kegiatan ini diikuti oleh fungsionaris DPP BMI dan jajaran pengurus DPD BMI seluruh Indonesia.
Konsolidasi Nasional ini juga merumuskan sejumlah langkah strategis organisasi, khususnya dalam merangkul generasi muda di seluruh Indonesia untuk memenangkan PDI Perjuangan dalam menghadapi Pemilu 2029 mendatang.
Lihat juga Video Kader Sambut Hasto Kristiyanto di Kongres PDIP: Merdeka Pak Sekjen!
(prf/ega)