BMKG: Fenomena Siklon Tropis Senyar Tidak Umum di Selat Malaka

BMKG: Fenomena Siklon Tropis Senyar Tidak Umum di Selat Malaka

Kanya Anindita Mutiarasari - detikNews
Kamis, 27 Nov 2025 14:22 WIB
Foto: banjir di Aceh Timur (Foto: BPBA)
Banjir di Aceh Timur (Foto: BPBA)
Jakarta -

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan kondisi siklon tropis Senyar di kawasan Selat Malaka, bagian timur Aceh. Per 26 November 2025, bibit siklon 95B di kawasan Selat Malaka terpantau telah berevolusi menjadi siklon tropis Senyar.

Dilansir dari situs resmi BMKG, siklon ini bergerak ke arah barat menuju wilayah daratan Aceh dengan kecepatan sekitar 10 km/jam. Ini dapat berdampak terhadap potensi terjadinya hujan sangat lebat hingga ekstrem yang dapat disertai angin kencang di wilayah sekitarnya.

Menurut Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani, Indonesia berada dekat garis ekuator, yang secara teori kurang mendukung terbentuknya atau dilintasi siklon tropis. Meski demikian, dalam lima tahun terakhir, cukup banyak siklon tropis yang bergerak mendekati wilayah Indonesia dan memberikan dampak yang signifikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Andri menyebutkan siklon tropis Senyar tidak umum terjadi di wilayah Selat Malaka. BMKG mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan selama siklon ini bergerak di sekitar wilayah tersebut.

"Fenomena seperti siklon tropis Senyar tergolong tidak umum di wilayah perairan Selat Malaka, apalagi jika sampai melintasi daratan. BMKG menekankan pentingnya kesiapsiagaan dan kewaspadaan masyarakat terhadap potensi dampak cuaca yang dapat muncul selama sistem ini bergerak di sekitar wilayah tersebut." kata Andri.

ADVERTISEMENT

Dampak Siklon Tropis Senyar

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan siklon tropis Senyar memberikan dampak berupa hujan dengan intensitas sangat lebat hingga ekstrem di wilayah Aceh dan Sumatera Utara (Sumut), hujan sedang-lebat di sebagian wilayah Sumatra Barat (Sumbar) dan Riau.

Selain itu, angin kencang berpotensi terjadi di wilayah Aceh, Sumut, Sumbar, Kepulauan Riau, dan Riau; serta gelombang kategori sedang (1,25-2,5 m) di wilayah Selat Malaka bagian tengah, perairan Sumatera Utara, dan perairan Rokan Hilir. Gelombang kategori tinggi (2,5-4,0 m) di wilayah Selat Malaka bagian utara, perairan Aceh, dan Samudra Hindia barat Aceh hingga Nias.

Menurut Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, kondisi ini meningkatkan suplai air di perairan hangat Selat Malaka yang memicu pertumbuhan awan konvektif di bagian utara Sumatera. Saat ini, siklon tropis Senyar berpusat di sekitar 5,0Β° LU dan 98,0Β° BT dengan tekanan udara minimum di pusat mencapai sekitar 998 hPa dan kecepatan angin maksimum di sekitar sistem mencapai 43 knot (80 km/jam).

"Dalam 24 jam ke depan, siklon tropis Senyar bergerak ke arah barat hingga barat daya dan masih di daratan Aceh dengan kecepatan pergerakan 4 knot (7 km/jam), sedangkan dalam 48 jam ke depan siklon tropis Senyar diperkirakan akan menurun intensitasnya menjadi Depresi Tropis," kata Faisal dalam konferensi pers di gedung Command Center MHEWS, BMKG, Jakarta (26/11).

Kendati demikian, cuaca ekstrem tetap berpotensi terjadi sebagai dampak lanjutan, sehingga potensi dampak bencana hidrometeorologi masih harus diwaspadai terjadi di wilayah Aceh, Sumatera Utara (Sumut), Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Barat (Sumbar), dan sekitarnya pada 2-3 hari ke depan.


Simak Video: BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Ekstrem di Aceh dan Sumatera Utara

(kny/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads