Ketua MPR RI, Ahmad Muzani menghadiri peluncuran Platform Digital Minhaj yang diluncurkan oleh Liga Muslim Dunia sebagai pedoman umat Islam dunia dalam ibadah dan pendidikan Islam, di Mekah, Arab Saudi.
Dalam sambutannya, Muzani menyampaikan dukungannya terhadap platform digital Minhaj. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Sekjen Liga Muslim Dunia, Dr Muhammad Abdul Karim Al-Issa atas undangannya kepada dirinya untuk mewakili Republik Indonesia.
"Kami mengucapkan terima kasih atas undangan yang mulia kepada Ketua dan Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia yang mengundang kami dari negeri yang jauh, dari Timur, yakni Republik Indonesia. Terima kasih atas undangan yang mulia kepada kami untuk menghadiri launching platform elektronik Liga Muslim Dunia ini di Makkah Al-Mukarramah," kata Muzani dalam keterangannya, Kamis (27/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muzani mengatakan platform digital itu adalah ikhtiar maksimal untuk terus menyamakan pemahaman tentang Islam sebagai agama rahmatan lil alamin. Mewakili umat Islam dan seluruh rakyat Indonesia, Muzani menyerukan pentingnya menjaga persahabatan, persaudaraan, dan persatuan antar sesama umat Islam dunia.
"Dari tempat yang mulia ini, kami berseru dari negeri yang paling timur, 9.000 Km dari tempat ini, atas nama umat Islam Indonesia, atas nama seluruh rakyat Indonesia untuk terus kita menjaga persahabatan," ujar Muzani.
Menurut Muzani, Indonesia sebagai negara dengan umat Islam terbesar di dunia harus menjadi contoh dalam hal toleransi dan persatuan dalam keberagaman. Terdapat lebih dari 300 suku etnis, 700 lebih bahasa daerah, belasan ribu pulau, serta menjunjung tinggi toleransi dalam perbedaan keyakinan beragama.
"Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang harus kita perkuat. Kita meyakini bahwa Indonesia bisa bertahan selama 80 tahun merdeka ini karena Pancasila dan akan terus bertahan sampai yaumul qiyamah," kata Muzani.
Muzani melanjutkan, Pancasila yang dilahirkan oleh para pendahulu sebagai dasar negara telah menjadi landasan kuat dalam memberikan kebebasan beragama dan menjalankan ibadah bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Kita menghormati agama lain untuk memeluk dan menjalankan ibadahnya masing-masing. Kita menjunjung tinggi ini karena Rasulullah mengajarkan kita untuk menghormati perbedaan. Karena itu di tengah keimanan yang berbeda kita harus menemukan kerukunan, persatuan dan persahabatan," jelasnya.
"Jumlah umat Islam di dunia lebih dari 2 miliar. Platform digital ini adalah ikhtiar penting yang dilakukan Dr Al Issa untuk terus menjaga kepentingan bersama umat Islam serta persatuan dalam perbedaan," tutup Muzani.
(ega/ega)











































