Dulu Anggaran Tol Sebulan Rp 66 Ribu, Kini Rp 308 Ribu

Dulu Anggaran Tol Sebulan Rp 66 Ribu, Kini Rp 308 Ribu

- detikNews
Rabu, 29 Agu 2007 10:25 WIB
Jakarta - Anggaran transportasi warga Jabotabek mulai hari ini meroket. Penyebabnya tarif terbuka di jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR), jarak dekat dan jauh dipukul rata Rp 6.000 untuk kendaraan kecil. Berikut ini curhat para pengguna JORR pada detikcom yang merasa harga itu sangat mahal, Rabu (29/8/2007):Pangestu Saya selama kerja di Pulogadung 5 tahun ini, setiap pagi dan sore selalumelintasi tol ruas Bekasi Timur-Bintara, tarifnya biasa Rp 1.500, jadi PP Rp 3.000 kira-kira 5 km, jadi sebulan (22 hari kerja) Rp 66.000.Setelah diresmikanya ruas Bintara-tol Cikampek (kira-kira 2 km) ikutmenjadi ruas JORR, jadi tarif yang harus saya bayar sekarang menjadi Rp 7.000 (Rp 1.000 tarif Bekasi Timur Cikunir = 3 km + Rp 6.000 tarif JORR, Cikunir-Bintara 2 km), total Rp 14.000 PP. Total sebulan Rp 308.000, jadi ada kenaikan Rp 242.000 tanpa ada perubahan jalur.Sedang untuk alternatif jalan tidak ada, tidak seperti tol dalam kota yangdi sepanjang tol terdapat alternatif jalan.Kemungkinan ada kongkalikong antara investor, pemerintah dan DPR karena tahu sebagian besar pengguna JORR adalah jarak dekat (dari data yang sudah berjalan) maka investor minta tarif jarak dekat dan jarak jauh dipukul rata. Yang penting kasih alternatif jalan karena tadi pun saya sempat antre 1 km lebih di pintu tol Cikunir.WeemPagi ini situasi sangat parah sekali saat mau masuk gerbang pembayaran tol. Bukan soal bayarannya melainkan antrean yang cukup panjang, yang mungkin disebabkan ketidaksiapan para petugas tol untuk menanggulangi hal tersebut.Dan begitu saya keluar di gerbang Pasar Minggu saya kena macet lagi karena setelah flyover ada pembayaran untuk tol Ampera Barat sehingga mengakibatkan antrean yang cukup panjang. Saran saya pada penanggung jawab tol ini untuk memperhatikan dampak-dampak seperti ini.FahrudinPertama-tama saya sangat bersyukur dengan telah dibukanya JORR khususnya (Cikunir-Veteran) sehingga perjalanan saya dari rumah Bekasi menuju kantor di Bintaro menjadi lancar tidak harus melalui Cawang UKI dengan tarif yang relatif lebih hemat, waktu tempuh yang lebih singkat dan bensin yang lebih efisien, memang sudah seharusnya hal ini dilakukan pemerintah sejak 2 tahun lalu. Hari pertama sosialisasi pemberlakuan sistem baru, menyebabkan kemampetan di sekitar gerbang tol, tidak terkecuali GT Cikunir 2 yang saya lewati, hal ini terjadi dikarenakan banyak tersendat di pintu pembayaran, banyak pengguna jalan yang belum memahami pemberlakuan sistem baru bertanya pada para petugas di gardu pembayaran. Saya berharap ke depannya Jasa Marga bisa mengelola JORR menjadi lebih baik dan lancar. Eddy Rahman IshakSetiap hari saya menggunakan tol JORR dari gerbang tol Jatiwarna 2. Yang bikin bingung sebelumnya dari Jatiwarna ke gerbang Dukuh 2 cuma Rp 3.000. Sekarang masuk gerbang tol Jatiwarna bayar Rp 6.000 dengan antrean panjang saya pikir dengan Rp. 6.000 nggak bayar lagi di gerbang Dukuh 2, ternyata bayar lagi Rp 1.000 dengan antrean panjang seperti sebelum JORR diresmikan. Jadi buat pengguna tol yang mau ke arah Cawang/tol dalam kota baik dari arah Cikunir/Jatiwarna dan Pondok Indah jadi kena antrean 2 kali pintu masuk dan gerbang tol Dukuh 2 dan kalau dihitung-hitung naik tinggi dari Rp 3.000 menjadi total Rp 7.000.Andrias EkoyuonoJalan tol Jagorawi makin macet gara-gara bertambahanya satu titik kemacetan di pintu gerbang tol dari arah Jagorawi ke JORR yang sekarang menjadi sistem terbuka yang mesti bayar dulu. Katanya sistem terbuka mengurangi kemacetan di dalam tol dengan mengalihkan kemacetan di luar tol, tapi kalau gerbang bayarnya juga berujung di tol seperti di gerbang tol JORR dari Jagorawi maka merugikan sekali bagi pengguna tol Jagorawi arah UKI/tol Dalam Kota seperti saya. Gimana nih pemerintah?Imam SantosoSaya setiap pagi saya berangkat kerja lewat tol BSD dan keluar pintu tol Tanah Kusir, total pengeluaran biasanya Rp 3.000 plus Rp 2.000 , tapi pagi ini cukup mengagetkan dan bikin dongkol hati karena harus bayar Rp 10.500. Rasa kesalnya seperti orang ditodong pagi-pagi dan ini menurut saya sangat amat tidak wajar dan tidak rasional dan harus ditinjau ulang. Kita lewat tol karena terpaksa menghindari macet, bukan lebih uang. Perlu dicatat petugas tol di BSD termasuk yang malas-malas , saya selalu masuk pintu tol antara jam: 05.30 - 05.40, pintu yang dibuka hanya 2, buat apa pintu dibikin banyak? Saya tidak membayangkan bagaimana bekerja di kantor dengan data-data kalau cuma mungut uang saja malas.Maria SianiparTadi pagi saya coba ambil rute JORR Jatiasih-Cikunir-Jatibening keluar Komdak dengan waktu berangkat yang sama seperti hari-hari sebelumnya. Jatiasih-Cikunir sih masih sepi tapi keluar Jatibening nggak ada bedanya seperti hari biasa. Tetap aja macet jadi belum kerasa efeknya.YatnoSaya Yatno karyawan di sebuah perusahaan minyak di Gedung Ratu Prabu 2 Jl TB Simatupang-Jakarta Selatan, tinggal di daerah Jatinegara, Jakarta Timur.Tiap hari saya berangkat ke kantor dengan naik mobil pribadi melalui jalan arteri menuju ke Cawang dengan tujuan untuk menghemat Rp 4.500 apabila saya melalui tol dalam kota menuju Cawang, lalu setelah dari arteri Cawang menuju tol Taman Mini lalu menuju Ampera outramp.Biasanya sih kalau pagi perjalanan lancar hingga ke kantor, namun pagi ini tak seperti biasanya pintu gerbang tol Taman Mini (Dukuh) agak macet, setelah sampai gerbang tol ternyata kita di haruskan bayar Rp 7.000.Alamaak...biasanya ambil kartu di Taman Mini gate toll lalu keluar Ampera dengan hanya membayar Rp 4.500, namun sekarang jadi Rp 7.000 dibayar di muka.Terbayang sudah selisih kenaikan tol Rp 2.500 X 2 untuk pulang pergi dikalikan sebulan (22 hari) Rp 110.000 yang akan menambah pengeluaran saya sementara pendapatan tetap.Sesampai di kantor banyak pula rekan-rekan yang mengeluhkan kenaikan jalan tol JORR. Yang saya heran kenapa pemerintah menaikan tarif tol dengan sistem flat? Bukankah merugikan pengguna jalan dengan jarak dekat dan juga pemerintah hanya memikirkan masuknya investor jalan tol ke Indonesia hingga berakibat naiknya jalan tol, tanpa memikirkan pengguna jalan tol yang mana tiap pagi dan sore masih terjadi kemacetan. Bagaimana nih Pak Menteri PU?Wibowo LaksonoPagi ini seperti biasa, jam 06.15 pergi ke kantor melalui pintu tol Bintara. Tapi, alamaaak ... masih sekitar 1-2 km menuju pintu tol, mobil sudah berhenti terjebak kemacetan. Dan beberapa mobil kulihat muter balik, dengan dibantu pak ogah tentunya. Dan menurut info dari mereka, kemacetan terjadi di pintu tol karena perubahan tarif menjadi bayar di muka 6.000 rupiah. Dan sebagian besar pengemudi tidak siap dengan uang tsb, karena biasanya hanya bayar 1.500 rupiah di pintu keluar Pondok Gede. Bahkan katanya ada yang sudah sampai pintu tol, akhirnya balik lagi karena nggak ada uang untuk bayar tol. Akhirnya saya pun putar balik juga, melalui Pondok Kopi - Ngurah Rai - Raden Inten - Inspeksi Kali Malang - Jatiwaringin - dan masuk ke tol Cikampek. Dan butuh waktu sekitar 45 menit, sampai di tol Cikampek. Dari Jatiwaringin s/d Bekasi Timur melalui tol Cikampek kondisi lancar, dengan biaya hanya 2.500 rupiah. Di arah sebaliknya terlihat antrean sangat padat dan panjang di gerbang tol Cikunir. Jadi, apabila melalui jalur selama ini (Bintara-Bekasi Timur), total tarif tol menjadi Rp 7.000 (p 6.000 plus Rp 1.000)dari sebelumnya Rp 1.500 (naik 366% Lebih baik melalui Jatiwaringin -Bekasi Timur. Karena jarak tempuh lebih panjang, mungkin terjadi pemborosan bensin (ehingga efisiensi pemakaian bahan bakar yang merupakan program pemerintah tidak akan tercapai) Tapi ini lebih baik daripada bayar lebih pada JORR yang cuma untuk jor-joran saja.Jemis PangaribuanSaya yang biasa dari Taman Mini ke Jatiwarna biasa Rp1.000 menjadi Rp 6.000. Pusiiiiiing. Saya pikir tarif ini mesti ditinjau ulang. (nrl/umi)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads