Buka Banda Heritage Festival, Mendagri Puji Sejarah & Budaya Banda Neira

Buka Banda Heritage Festival, Mendagri Puji Sejarah & Budaya Banda Neira

Aan Abdau Rizal - detikNews
Kamis, 27 Nov 2025 10:12 WIB
Mendagri Muhammad Tito Karnavian
Foto: Kemendagri
Jakarta -

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian resmi membuka Banda Heritage Festival di Istana Mini, Banda Neira, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku. Dalam kesempatan itu, Tito memuji pesona alam, kekayaan sejarah, hingga budaya Banda Neira yang dinilainya luar biasa.

"Banda memiliki sejarah yang sangat panjang. Sejarah Banda ketika menjadi rebutan dunia sehingga dijuluki sebagai Spice Island, pulau rempah-rempah," ujar Tito dalam keterangan tertulis, Kamis (27/11/2025)

Dalam acara yang digelar Rabu (26/11) yang lalu, Tito mengatakan, sejarah panjang tersebut terlihat dari jejak peninggalan masa lalu yang masih terjaga hingga saat ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Ia mengapresiasi penyelenggaraan festival yang digelar di Istana Mini, salah satu lokasi bersejarah di Banda Neira. Menurutnya, Banda Neira memiliki identitas budaya yang unik karena akulturasi berbagai budaya.

Tito juga menilai festival ini mampu menghidupkan aktivitas masyarakat. Ia menyebut potensi besar Banda Neira dapat dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan hamparan gunung hijau, alam bawah laut yang masih asri, serta bangunan bersejarah dari masa kolonial, Tito menyebut Banda Neira punya peluang besar untuk berkembang.

"Masih ada rumah-rumah zaman Belanda yang masih terjaga dengan baik ditambah kekayaan budaya. Itu adalah modal penting dan membahagiakan kita semua," tambahnya.

Namun, Tito juga menyoroti temuan sejumlah anak yang terindikasi mengalami stunting berdasarkan hasil kunjungannya ke beberapa lokasi. Karena itu, ia meminta agar persoalan tersebut menjadi perhatian serius, terutama dalam memaksimalkan kembali potensi Banda Neira.

Tito mendorong agar potensi perikanan dan pariwisata dikembangkan lebih jauh untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Ia bahkan menyarankan konsep pemberdayaan pariwisata seperti di Bali diterapkan di Banda Neira.

"Bali digempur luar biasa. Turis-turis asing, turis-turis lokal dari berbagai penjuru Indonesia datang ke sana tapi budaya adat lokal masih dominan dan menjadi bagian dari kehidupan. Kenapa? Karena instrumen-instrumen ketahanan budaya dan adatnya itu aktif dan dihidupkan dan didukung oleh regulasi," tandasnya.

Sebelum membuka festival, Tito meninjau UMKM di kawasan Istana Mini dan menyaksikan pameran foto yang menampilkan kekayaan Banda Neira.




(anl/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads