Ziarah ke Makam Tuanku Imam Bonjol, Fadli Zon Tekankan untuk Jaga Sejarah

Ziarah ke Makam Tuanku Imam Bonjol, Fadli Zon Tekankan untuk Jaga Sejarah

Diffa Rezy - detikNews
Kamis, 27 Nov 2025 09:15 WIB
Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon,
Foto: Kemenbud
Jakarta -

Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, melakukan peninjauan dan ziarah ke Makam Pahlawan Nasional Tuanku Imam Bonjol di Desa Lota, Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa dalam rangka kunjungan kerja ke Sulawesi Utara. Hal ini bertujuan untuk menegaskan komitmen pemerintah dalam menjaga dan merawat situs-situs bersejarah yang menjadi saksi perjalanan bangsa.

Dalam kesempatan tersebut, Fadli menyatakan bahwa makam yang terletak di komplek seluas 6x10 meter ini telah tercatat sebagai cagar budaya nasional yang harus dijaga bersama.

"Kita memiliki kewajiban untuk merawat makam-makam pahlawan sebagai bentuk penghormatan kepada mereka yang telah mengorbankan jiwa raga demi bangsa ini," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (27/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kunjungan ini juga menjadi momen penting untuk mengingat perjalanan Tuanku Imam Bonjol sebagai salah satu tokoh perlawanan terhadap kolonialisme. Ia ditangkap oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1837, diasingkan ke sejumlah wilayah terpencil Nusantara, hingga dinyatakan wafat pada 6 November 1864 saat masa pengasingan di Minahasa.

Makam Tuanku Imam Bonjol sendiri dibangun dengan arsitektur Minangkabau yang nampak jelas pada atap berbentuk gonjong. Pada nisannya tercantum keterangan bahwa beliau meninggal dalam pengasingan oleh pemerintah kolonial Belanda akibat perjuangannya menentang penjajahan.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Fadli juga meninjau sejumlah titik bersejarah di sekitar kompleks makam, seperti batu menghadap kiblat yang digunakan Tuanku Imam Bonjol untuk sholat serta mata air alami yang diyakini sebagai tempat beliau berkhalwat selama masa pengasingan. Ia menekankan perlunya perawatan menyeluruh agar nilai sejarah dan spiritual kawasan tetap terjaga.

Kementerian Kebudayaan pun berharap kunjungan ini tidak hanya menjadi bentuk penghormatan, tetapi juga mendorong peningkatan perawatan, pengelolaan, dan pemaknaan situs-situs perjuangan bangsa agar tetap relevan dan menginspirasi generasi selanjutnya.

Sebagai informasi, kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Minahasa Vicky Ch. Tanor, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sulawesi Utara Jani Lukas, Staf Khusus Bidang Protokol dan Kerumahtanggaan Kementerian Kebudayaan Rahmanda Primayuda, Direktur Sejarah dan Permuseuman Agus Mulyana, serta Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVII Sulawesi Utara Sri Sugiharta.




(ega/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads