Sumbar Tanggap Darurat Banjir, BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem Masih Ada

Sumbar Tanggap Darurat Banjir, BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem Masih Ada

Azhar Bagas Ramadhan - detikNews
Kamis, 27 Nov 2025 08:49 WIB
Warga berada di tepi jalan penghubung antar desa yang longsor akibat luapan sungai di Nagari Salibutan, Lubuk Alung, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Selasa (25/11/2025). Berdasarkan data BPBD Padang Pariaman, sebanyak 3.076 unit rumah terendam banjir luapan sungai, dengan total warga terdampak mencapai 3.076 KK / 9.228 jiwa di 15 nagari sejak Senin (24/11/2025) dan terus meluas akibat intensitas hujan tinggi yang menyebabkan pemerintah daerah menetapkan status siaga darurat banjir dan longsor. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/bar
Pemprov Sumbar menetapkan tanggap darurat 14 hari akibat banjir dan longsor. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)
Jakarta -

Pemprov Sumatera Barat (Sumbar) telah menetapkan masa tanggap darurat bencana selama 14 hari buntut bencana banjir dan longsor yang meluas. BMKG mengingatkan potensi cuaca ekstrem masih ada.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menyebut bibit siklon tropis 95B di timur Aceh telah memicu hujan deras sejak sepekan terakhir. Dia mengatakan wilayah yang terdampak itu termasuk Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumbar.

"Sehubungan dengan adanya bibit siklon tropis 95B yang teridentifikasi sejak 21 November 2025 di wilayah Selat Malaka sebelah timur perairan Aceh, di mana memicu pola pertemuan arus angin/massa udara di Sumatera Barat serta Indeks Ocean Dipole (IOD) bernilai negatif," ujar Guswanto kepada wartawan, Kamis (27/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan suplai air dan kelembapan telah menyebabkan kondisi atmosfer menjadi labil. Dia menyebut awan hujan tebal membuat hujan deras turun dalam durasi panjang di Sumbar.

ADVERTISEMENT

"Sehingga meningkatkan suplai uap air dan kelembapan yang menyebabkan kondisi atmosfer labil serta pertumbuhan awan-awan hujan yang tebal dan luas dan menimbulkan hujan dengan intensitas tinggi dan durasi panjang di Sumatera Barat dalam sepekan terakhir," ujarnya.

BMKG juga memberi peringatan cuaca ekstrem di Sumatera Barat. Pada 26 November 2025, BMKG meminta warga siaga hujan intensitas lebat hingga sangat lebat dapat disertai petir dan angin kencang pada pagi hingga dini hari di wilayah Pasaman Barat, Agam, Tanah Datar, Padang Panjang, Padang Pariaman, Pariaman, Padang, Pesisir Selatan, dan sekitarnya.

Pada 27 November 2025, BMKG meminta warga siaga potensi hujan intensitas lebat hingga sangat lebat disertai kilat dan angin kencang pada pagi hingga dini hari di Pasaman Barat, Agam, Tanah Datar, Padang Panjang, Padang Pariaman, Pariaman, Padang, Pesisir Selatan, dan sekitarnya.

Pada 28 November 2025, hujan lebat hingga sangat lebat dapat disertai kilat dan angin kencang berpotensi terjadi pagi hingga malam hari di wilayah Pasaman Barat, Agam, Tanah Datar, Padang Panjang, Padang Pariaman, Pariaman, Padang, Pesisir Selatan dan sekitarnya.

Sebelumnya, Pemprov Sumbar menetapkan masa tanggap darurat bencana selama 14 hari buntut bencana banjir dan longsor yang terjadi. Bencana yang terjadi dalam beberapa hari terakhir itu kini meluas ke 13 kabupaten/kota.

"Sudah kita tetapkan masa tanggap darurat. Selama 14 hari, terhitung kemarin hingga 8 Desember," kata Sekdaprov Sumbar Arry Yuswandi, dilansir detikSumut, Rabu (26/11).

Berdasarkan data BPBD Sumbar, sebaran 13 daerah yang terdampak itu adalah Kabupaten Padang Pariaman, Kota Padang, Tanah Datar, Agam, Pesisir Selatan, Kabupaten Solok, Kota Pariaman, Pasaman Barat, dan Kota Bukittinggi. Selain itu juga ada Kota Solok, Padang Panjang, Limapuluh Kota, dan Pasaman.

"Sementara, sesuai laporan, ada 13 daerah yang terdampak. Dalam hitungan kerugian, sekitar Rp 4,9 miliar. Tapi data itu masih terus bergerak, karena tim masih berada di lapangan," kata jubir BPBD Sumbar, Ilham Wahab.

Saksikan Live DetikPagi:

Simak Video 'Tim SAR Evakuasi Warga Terdampak Banjir-Longsor di Sibolga-Tapteng':

(azh/haf)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads