Taman Safari Indonesia (TSI) unggul dalam penerapan sustainability tourism melalui pengelolaan sampah. Dengan memperhatikan keberlanjutan ekosistem, TSI bukan hanya berfokus pada kelestarian satwa, tetapi juga lingkungan dan manusianya.
Atas dedikasi dan visi perusahaannya, Taman Safari Indonesia mendapatkan Anugerah Lingkungan, Energi, dan Pembangunan Berkelanjutan pada agenda detikcom Awards 2025.
Chief Marketing Officer Taman Safari Indonesia, Alexander Zulkarnain, mengatakan penghargaan yang diterima pihaknya menjadi motivasi untuk terus berusaha menerapkan segala sesuatunya berlandaskan asas keberlanjutan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini merupakan ajang penghargaan bagi para penerima yang memberikan kontribusi dan tentunya diapresiasi oleh detikcom. Dan kami dari Taman Safari Indonesia Group berterima kasih kepada detikcom dan para penilai dari award ini," kata pria yang akrab disapa Alex itu pada acara detikcom Awards 2025 di Hotel Westin Jakarta, Selasa (24/11/2025).
"Semoga ini bisa bisa membuat kami bisa memberikan lebih banyak lagi kontribusi yang berwawasan lingkungan dan juga impact positif bagi para stakeholder, baik yang ada di Taman Safari maupun dari semua stakeholder yang turut mendukung konservasi dan juga keberlangsungan dan keberlanjutan lingkungan," dia menambahkan.
Taman Safari Indonesia telah berhasil mengurangi sampah ke tempat pembuangan akhir hingga 3 persen. Pihaknya menargetkan akan mencapai zero waste di tahun-tahun mendatang.
Dengan diterapkannya sistem terpadu Integrated Waste Management (IWM), pengolahan sampah organik dan anorganik dilakukan secara mandiri dengan konsep ramah lingkungan.
Dalam pengolahan sampah organik, TSI memanfaatkan magot lalat black soldier fly (BSF) yang berfungsi sebagai pengurai alami. Hasil penguraian tersebut kemudian dimanfaatkan kembali sebagai pakan satwa sekaligus diolah menjadi pupuk berkualitas.
Sementara itu, sampah anorganik juga diolah secara inovatif. Salah satunya dengan mengubah kotoran hewan menjadi Poo Paper, yaitu kertas daur ulang yang ramah lingkungan.
"Harapan kami adalah bahwa dengan adanya award ini, usaha kami terus didukung oleh masyarakat untuk melestarikan satwa liar dan juga alam, sehingga harmonisasi antara alam, satwa, dan manusia itu terus berjalan dengan baik," ujar Alex.
(prf/ega)










































