Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkap Indonesia saat ini masih kekurangan tenaga kesehatan, baik di puskesmas maupun RSUD. Kekurangan terbanyak dari dokter gigi hingga spesialis.
Hal itu disampaikan Dirjen SDM Kemenkes Yuli Farianti dalam rapat panja bersama Komisi IX DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (26/11/2025). Yuli mengungkap puskesmas di Indonesia masih kekurangan 6.195 tenaga medis dan tenaga kesehatan (nakes).
Yuli mengatakan idealnya puskesmas harus memiliki minimal 9 jenis SDM tenaga kesehatan. Kekurangan terbanyak adalah tenaga dokter gigi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perencanaan institusi dapat dilihat dari kondisi SDM di puskesmas. Jadi kalau kita lihat ini kita baru menghitung tidak ideal, bahwa perencanaan puskesmas yang lengkap 9 jenis tenaga kesehatan saja, masih terdapat kekurangan 6.195 tenaga medis, tenaga kesehatan," kata Yuli.
Dari total 10.300 puskemas di Indonesia, tercatat 6.678 atau 65% puskemas telah lengkap SDM-nya. Sedangkan 3.622 atau 35% puskesmas belum lengkap, terbanyak tenaga yang masih kurang adalah dokter gigi.
"Terbanyak kekurangan adalah dokter gigi 2.469, kemudian kesehatan lingkungan 1.003, gizi 752, dokter itu kita kekurangan 364 khususnya daerah," ujarnya.
"Ini semua adalah kita bisa lihat di mana lokasinya, kalau saya hanya sedikit saja, kalau kita klik 6.195 diklik di sana, maka akan terlihat, ini lah daerah-daerah bagaimana strategi pemenuhannya yang tidak ada, maupun bagaimana yang kita kedepannya harus bisa kita rekrut ASN atau harus penugasan khusus dan lain-lain," sambung dia.
Sedangkan di Labkesmas pun, kata Yuli, masih terdapat kekurangan SDM. Dia mengatakan hanya 19 dari 302 Labkesmas yang telah lengkap SDM-nya.
"Masih terdapat kekurangan 597 SDM kesehatan yang kalau kita lihat ada 238 patologi klinik, 242 elektromedis, 106 sanitasi lingkungan, dan 11 ATLM," ujarnya.
Kondisi di RSUD pun tak jauh berbeda. Yuli membeberkan RSUD di Indonesia masih kekurangan 1.167 dokter spesialis.
"Saya hanya mengambil 7 dokter spesialis dasar yang harus ada di RS daerah masing-masing, itu lebih kurang 47 persen sudah lengkap, sisanya itu belum lengkap dari 7 spesialis tersebut," ujarnya.
"Kekurangannya 1.167 dokter spesialis, ini baru kita hitung 1 RS 1 dokter, belum kita hitung secara ideal, yang seharusnya itu adalah 2 dokter, kalau 1 dokter pastinya dia nggak istirahat dan lain-lain, kalau kita hitung 1 gini, masih banyak kekurangannya," imbuh dia.
Kekurangan itu di antaranya, 285 dokter radiologi, 199 anestesi, 199 patologi klinik, 137 dokter bedah, 121 dokter obgyn, 114 dokter anak, 114 dokter penyakit dalam.
Simak juga Video RI Kekurangan Dokter, Prabowo : Kita Akan Tambah Beasiswa!











































