.webp)
Jajaran petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah berkunjung dan bertemu dengan jajaran petinggi Partai Demokrat. Presiden PKS Al Muzzammil Yusuf menyinggung dinamika yang pernah terjadi di Tim 8 semasa Pilpres 2024.
"Dan juga beberapa waktu yang lalu sempat tadi disinggung juga Tim 8, kami pernah bersama-sama walaupun ada sedikit masalah di Tim 8 tapi saya kira Demokrat dan PKS tetap bisa menjaga silaturahmi saling pemahaman," kata Muzzammil di DPP Partai Demokrat, Jakarta, Selasa (25/11/2025).
Muzzamil juga menyinggung kerja sama yang pernah dilakukan antara PKS dan Demokrat di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dirinya pun berterima kasih atas sambutan yang telah diberikan oleh jajaran Demokrat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terima kasih Mas AHY, Ketua Umum Partai Demokrat, beserta seluruh jajaran di auditorium Yudhoyono kantor DPP Partai Demokrat yang telah menyambut kami beserta jajaran kepengurusan periode 2025-2030 DPP PKS," sebutnya.
Muzzamil menyebut pertemuan itu sebagai silaturahmi kebangsaan. Pengurus baru PKS, sebutnya, juga melakukan pertemuan ke sejumlah pihak.
"Kami selalu membuka dialog dan wabilkhusus pada silaturahmi kebangsaan ini, ini juga menjadi bagian tradisi kami ke pengurusan baru untuk beranjak ke sana, bertemu para pimpinan partai politik," ujarnya.
Diketahui pengurus DPP Demokrat menyambut kedatangan petinggi PKS sore ini. Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga sempat menyinggung terkait Tim 8.
"Bapak-Ibu sekalian masih ingat ini? Masih ingat Tim 8?" kata AHY dalam sambutannya di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Selasa (25/11/2025).
Adapun Tim 8 adalah bentukan petinggi Partai NasDem, PKS, dan Partai Demokrat saat Pilpres 2024. Saat itu, ketiga partai tersebut sempat berada di Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Seiring berjalannya waktu, Demokrat keluar dari koalisi tersebut. Demokrat kemudian bergabung dalam koalisi yang mendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024.
AHY, dia menyebut Tim 8 itu sebagai kenangan. Dia juga menyebut tentunya ada hikmah dari setiap peristiwa, termasuk soal Tim 8 tersebut.
"Ini adalah kenangan tapi juga sejarah, betul? Sejarah yang indah karena selalu ada hikmah dari itu semuanya," ucap AHY.
