Menjelang Hari Guru Nasional 2025, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyampaikan capaian setahun program prioritas guru dan tenaga kependidikan. Pemerintah menyebut sebagian besar target pemenuhan tunjangan, peningkatan kompetensi, hingga pemenuhan kepala sekolah berhasil tercapai.
"Tujuan kita dalam semua program ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan guru melalui sertifikasi dan meningkatkan kompetensi guru, sehingga guru profesional itu bisa terwujud," ujar Direktur Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan dan Pendidikan Guru (GTKPG), Nunuk Suryani, dalam keterangannya, Selasa (25/11/2025).
Kemendikdasmen mencatat Tunjangan Profesi Guru (TPG) bagi guru ASN daerah mencapai Rp62,9 triliun untuk 1.472.687 guru atau 94%. Adapun Tunjangan Khusus Guru (TKG) di daerah 3T tersalurkan Rp1,419 triliun kepada 55.149 guru, dengan tingkat keberhasilan 89,10%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk guru non ASN, TKG dan TPG melampaui target dengan realisasi 100,1%. Bantuan insentif juga tersalurkan 94,7% atau Rp733,99 miliar bagi 346.238 guru. Sementara Bantuan Subsidi Upah mencapai 92,3% untuk 233.770 guru.
"Harapan kita di Hari Guru Nasional ini, semua guru yang berhak bisa menerima tunjangannya," kata Nunuk.
Realisasi seleksi administrasi program Pendidikan Profesi Guru (PPG) mencapai 822 ribu peserta, melampaui sasaran 808 ribu. Kemendikdasmen juga menyelenggarakan PPG luring untuk mempermudah akses guru di daerah 3T.
Peningkatan Kualifikasi dan Pelatihan Kompetensi
Untuk peningkatan kualifikasi akademik, pemerintah menyediakan beasiswa bagi 12.500 guru melalui rekognisi pembelajaran lampau. Tahun depan, pemerintah mengalokasikan anggaran beasiswa untuk 150 ribu guru.
Pelatihan pembelajaran mendalam mencatat 48.472 pendaftar kepala sekolah dan 139.170 pendaftar guru. Pelatihan coding dan kecerdasan buatan digelar bersama 87 lembaga diklat dan menyasar lebih dari 60 ribu sekolah.
Gerakan Numerasi Nasional dan program Matematika Gembira menjangkau 140 sekolah dan 13 desa. Pelatihan diberikan kepada 300 fasilitator nasional dan 2.840 fasilitator daerah, ditargetkan mengimbaskan program kepada 40.720 guru TK dan SD. Untuk bimbingan konseling, 1.200 fasilitator nasional dan 14.590 fasilitator daerah telah dilatih.
Pada inisiatif STEM 5M yang disiapkan untuk implementasi penuh pada 2026, pelatihan ditargetkan mencakup 3.000 fasilitator nasional dan 45.000 fasilitator daerah untuk mengimbaskan program kepada 665.018 guru.
Kemendikdasmen juga menyiapkan program besar untuk memenuhi kebutuhan guru bahasa Inggris seiring kebijakan mata pelajaran wajib di SD mulai 2027. Tahun ini, 1.087 calon fasilitator telah dilatih, dan pada 2026 ditargetkan mencakup 60.000 guru.
Pemenuhan Kepala Sekolah
Lewat program Pelatihan Bakal Calon Kepala Sekolah (BCKS), jumlah kekosongan kepala sekolah turun 51%, dari 117 ribu menjadi 57 ribu. Tahun ini, pelatihan telah diberikan kepada 8.000 calon kepala sekolah.
Kemendikdasmen menegaskan seluruh capaian tersebut menjadi fondasi peningkatan kualitas pendidikan nasional. Pemerintah menilai guru yang profesional, kompeten, dan sejahtera menjadi kunci pendidikan masa depan.
Lihat juga Video: Kemendikdasmen: 90 Ribu Sekolah Tidak Punya Guru Bahasa Inggris











































