Pimpin Upacara HGN 2025, Mendikdasmen Bicara Tunjangan-Perlindungan Guru

Pimpin Upacara HGN 2025, Mendikdasmen Bicara Tunjangan-Perlindungan Guru

Inkana Putri - detikNews
Selasa, 25 Nov 2025 15:34 WIB
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti
Foto: Kemendikdasmen
Jakarta -

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti menjadi pembina upacara Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2025 di Balai Kota Surabaya. Pada kesempatan ini, Menteri Mu'ti mengenakan pakaian adat Bali yang dilengkapi dengan udeng dan kain khas Bali.

Mengusung tema 'Guru Hebat, Indonesia Kuat', upacara ini menjadi bentuk penghargaan terhadap dedikasi guru di seluruh Indonesia. Upacara turut dihadiri 1.000 peserta dari unsur guru, tenaga kependidikan, peserta didik, serta perwakilan pemerintah daerah.

Dalam amanatnya, Mu'ti menyampaikan selama satu tahun di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming, Pemerintah telah melakukan langkah-langkah konkrit untuk meningkatkan kualifikasi, kompetensi, dan kesejahteraan guru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tahun 2025, Pemerintah memberikan beasiswa sebesar tiga juta rupiah per semester bagi guru yang belum berpendidikan DIV/S1 untuk melanjutkan studi S1 melalui program Rekognisi Pembelajaran Lampau untuk 12.500 guru," ujar Mu'ti dalam keterangannya, Selasa (25/11/2025).

Ia mengatakan Pemerintah memberikan berbagai pelatihan antara lain, Pendidikan Profesi Guru, upgrading guru Bimbingan Konseling, bimbingan konseling untuk guru-guru non-Bimbingan Konseling, pembelajaran mendalam (deep learning), coding dan kecerdasan artifisial, kepemimpinan sekolah, serta peningkatan kompetensi lainnya.

ADVERTISEMENT

"Untuk meningkatkan kesejahteraan guru, Pemerintah memberikan tunjangan sertifikasi sebesar dua juta rupiah perbulan untuk guru non Aparatur Sipil Negara (ASN) dan satu kali gaji pokok untuk guru-guru ASN. Bagi guru honorer diberikan insentif sebesar Rp 300.000 per bulan. Semua tunjangan dan insentif ditransfer langsung ke rekening guru," jelasnya.

Mu'ti mengatakan pemerintah menyadari berbagai insentif dan tunjangan untuk guru belum seperti yang diharapkan, namun pemerintah berkomitmen untuk berbuat yang lebih baik.

"Tahun 2026, kesempatan melanjutkan studi dengan beasiswa dibuka untuk 150.000 guru. Tunjangan guru honorer dinaikkan dari 300.000 rupiah menjadi 400.000 rupiah. Tugas administratif guru dikurangi, kewajiban mengajar tidak mutlak 24 jam, ada satu hari belajar guru dalam sepekan," paparnya.

"Kebijakan tersebut dimaksudkan agar guru dapat lebih fokus melaksanakan tugas utama sebagai pendidik profesional, melaksanakan tugas pembelajaran, membimbing, dan meningkatkan kualitas diri," lanjut Mu'ti.

Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menyampaikan dukungan serta apresiasi terhadap pelayanan dan perlindungan untuk guru.

"Alhamdulillah, tadi sangat luar biasa pesan Pak Menteri, bagaimana penghormatan pada seorang guru, baik untuk kesejahteraan guru. Kita menjadi apa pun hari ini, itu adalah karena jasa seorang guru. Karena itulah hormati guru sampai kapan pun, seperti kita menghormati orang tua kita," katanya.

Guru di Era Digital: Tantangan dan Peran Negara

Mu'ti mengungkapkan di era digital dan dunia global, tugas guru semakin berat. Sebab, guru dihadapkan pada tantangan kehidupan yang semakin hedonis dan materialistis, dimana kebahagiaan dan penghargaan atas manusia dihargai sebatas kepemilikan dan kesenangan material.

Ia menambahkan guru juga dihadapkan pada tantangan sosial, budaya, moral, politik, tuntutan masyarakat yang kian tinggi, dan apresiasi yang rendah.

"Ada sebagian guru yang mengalami tekanan material, sosial, mental, dan berhadapan dengan aparat penegak hukum. Kondisi demikian harus diakhiri. Guru harus tampil lebih percaya diri dan berwibawa di hadapan para murid," tegasnya.

Untuk melindungi para guru, Mu'ti pun telah menandatangani nota kesepahaman dengan Kepala Kepolisian Republik Indonesia.

"Isi kesepahaman antara lain penyelesaian damai (restorative justice) bagi guru yang bermasalah dengan murid, orang tua, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dalam hal-hal yang berkaitan dengan tugas mendidik," ucapnya.

Di akhir sambutannya, Mu'ti menyampaikan apresiasi kepada para guru atas jasa-jasa untuk negeri. "Teruslah mengabdi untuk negeri. Di tanganmu kualitas sumber daya manusia, masa depan bangsa dan negara. Selamat Hari Guru 2025. Guru hebat, Indonesia kuat," pungkasnya.

Tonton juga Video: Prabowo Diundang untuk Buka Puncak Peringatan Hari Guru Nasional 2024

(anl/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads