Fraksi Partai Golkar MPR RI menggelar acara syukuran dan doa bersama sebagai bentuk rasa syukur atas penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden RI ke-2, H.M. Soeharto. Agenda yang berlangsung di lingkungan MPR RI itu dihadiri pimpinan MPR, pimpinan Fraksi Partai Golkar, tenaga ahli, jajaran sekretariat, dan sejumlah kader partai.
Ketua Fraksi Partai Golkar MPR RI, Melchias Markus Mekeng, mengatakan penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan negara terhadap jasa besar Soeharto dalam perjalanan bangsa.
Menurutnya, kiprah Soeharto memiliki peran penting dalam penyelamatan Pancasila, pemulihan ekonomi nasional, serta peletakan dasar pembangunan jangka panjang yang masih dirasakan hingga saat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada awal masa Orde Baru, Indonesia berada dalam situasi politik yang sangat tidak stabil. Presiden Soeharto dinilai berperan sentral dalam mengembalikan Pancasila sebagai ideologi negara yang final dan menjadi pedoman kehidupan berbangsa.
Melalui kebijakan penataan politik, penguatan lembaga negara, serta penegasan Pancasila sebagai asas tunggal, bangsa Indonesia kembali pada arah yang konstitusional dan berkeadaban.
komitmen Pak Harto terhadap Pancasila bukan hanya retorika, tetapi diwujudkan dalam serangkaian program nyata yang menjaga keutuhan NKRI di tengah ancaman ideologi-ideologi yang bertentangan dengan Pancasila, UUD NRI tahun 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika," ujar Mekeng dalam keterangan tertulis, Selasa (25/11/2025).
Ia menambahkan, kebijakan tersebut juga ditujukan untuk menjaga keutuhan NKRI dari ancaman ideologi yang bertentangan dengan Pancasila, UUD 1945, dan semangat Bhinneka Tunggal Ika.
Golkar juga menyoroti upaya Soeharto dalam membenahi ekonomi nasional di masa awal Orde Baru. Setelah Indonesia mengalami hiperinflasi dan kemerosotan ekonomi di era 1960-an, pemerintah saat itu berhasil menekan inflasi dari lebih 600% hingga kembali stabil.
Sejumlah terobosan ekonomi lain yang disebut Golkar antara lain, membuka kerja sama internasional sambil menjaga kemandirian ekonomi nasional, membangun sektor pertanian hingga mencapai swasembada beras, memperluas infrastruktur dasar seperti jalan negara, irigasi, bendungan, sekolah, dan fasilitas kesehatan.
"Warisan pembangunan era Presiden Soeharto sangat terasa hingga kini. Jalan-jalan negara, bendungan, irigasi, puskesmas, sekolah, hingga fondasi industri strategis adalah bukti nyata kesungguhan beliau membawa Indonesia keluar dari keterpurukan," ujar Mekeng.
Fraksi Golkar MPR RI menilai, bahwa meskipun setiap pemimpin memiliki kekurangan, tidak dapat dipungkiri, bahwa Presiden Soeharto telah memberikan kontribusi fundamental dalam perjalanan Republik Indonesia.
Pengabdiannya selama puluhan tahun meninggalkan jejak kuat pada stabilitas nasional, pembangunan ekonomi, dan tata kelola pemerintahan, termasuk dalam bidang Pendidikan yaitu adanya SD Inpres yang menjadi topik pemenang Nobel.
Acara syukuran tersebut diisi dengan doa bersama, pemaparan sejarah oleh para ahli, testimoni tokoh, serta refleksi atas makna penganugerahan gelar pahlawan nasional bagi generasi muda. Golkar berharap masyarakat dapat melihat keputusan ini dengan kacamata objektif sebagai bentuk penghargaan negara terhadap jasa seorang pemimpin yang mengabdikan hidupnya bagi Indonesia.
Fraksi Partai Golkar MPR RI menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan nilai-nilai Pancasila dan pembangunan nasional yang pernah menjadi fokus pemerintahan Soeharto, kini dalam bingkai demokrasi modern.
(anl/ega)











































