Cak Imin Soroti UMKM Sulit Dapat Modal hingga Terpaksa Pakai Pinjol

Cak Imin Soroti UMKM Sulit Dapat Modal hingga Terpaksa Pakai Pinjol

Azhar Bagas Ramadhan - detikNews
Selasa, 25 Nov 2025 00:46 WIB
Cak Imin Sebut Pemberdayaan Masyarakat Wujud Penerapan Ekonomi Konstitusi
Foto: Kemenko PM
Jakarta -

Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat (PM) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyoroti UMKM yang kerap sulit mendapatkan modal. Ia mendorong adanya skema pembiayaan tanpa agunan hingga para UMKM terhindar dari pinjaman online (pinjol).

Hal ini ia katakan dalam Talkshow Skema Financing untuk Pemberdayaan Masyarakat di Ruang Heritage, Gedung Kemenko Pemberdayaan Masyarakat, Jakarta Pusat, Senin (24/11/2025). Cak Imin menekankan urgensi reformasi skema pembiayaan untuk memberdayakan UMKM.

"Kita tidak punya waktu untuk berjalan lambat. Di luar sana ada jutaan usaha masyarakat sedang berlari mengejar kesempatan hidup yang lebih baik," kata Cak Imin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu, ia juga mengidentifikasi tantangan nyata yang menghambat pemberdayaan, yakni kewajiban agunan yang ketat, literasi keuangan yang terbatas, dan inovasi yang cenderung lambat dari lembaga keuangan formal. Cak Imin menyebut UMKM yang memiliki arus kas bisnis sehat namun tidak memiliki aset sering kali kesulitan mengakses pembiayaan legal di perbankan.

ADVERTISEMENT

Akibatnya, kata Cak Imin, layanan pinjol menjadi alternatif pilihan bagi masyarakat, meskipun membawa risiko bunga yang mencekik dan potensi gagal bayar yang tinggi.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Cak Imin mengusulkan terobosan skema pembiayaan mikro yang inklusif melalui tiga pilar utama. Pertama, skema pembiayaan mikro tanpa agunan yang tetap prudent dengan penilaian kelayakan kredit berdasarkan arus kas bisnis yang sehat (innovative credit scoring); kedua, skema pembiayaan yang disertai pendampingan atau inkubasi usaha; dan ketiga, bunga kompetitif dengan skema angsuran yang fleksibel melalui berbagai platform pembayaran.

Lebih lanjut, Cak Imin juga menekankan perlunya inovasi pembiayaan bagi pelaku ekonomi kreatif dan pekerja lepas seperti YouTuber, podcaster, dan kreator konten. Alternatif solusi yang ditawarkan mencakup pembiayaan berbasis rekam monetisasi konten yang tercatat oleh platform media sosial, serta skema pembiayaan berbasis Hak Kekayaan Intelektual dan Royalti.

"Saatnya kita mengambil langkah berani menciptakan terobosan skema pembiayaan mikro yang inklusif," tegasnya.

Acara ini juga menghadirkan sesi dialog dengan narasumber di antaranya Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Arief Mulyadi, Rektor Universitas Teknologi Bandung Muchammad Naseer, dan VP Stakeholder Management PT BSI Greget Kalla Buana. Mereka memaparkan praktik baik, inovasi terkini, serta model kolaborasi pembiayaan pemberdayaan masyarakat dari berbagai sudut pandang.

(azh/azh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads