Polisi mengungkap rekam jejak digital dari pelaku pembunuhan Alvaro Kiano (6), AI, yang merupakan ayah tiri korban. Dari hasil penyidikan, polisi menemukan percakapan AI yang terindikasi kuat ingin melakukan balas dendam.
"Pendalaman percakapan digital terlapor ataupun terduga pelaku, penyidik menemukan adanya indikasi kuat dorongan emosional pelaku. Dari penyidikan, terang-terangan ada kalimat 'gimana caranya gue balas dendam' ini muncul berulang kali di dalam konteks kemarahan, rasa sakit hati yang ia tunjukkan ke pihak tertentu," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto dalam konpers di Polda Metro Jaya, Senin (24/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian polisi memeriksa AI. Dari hasil pemeriksaan AI, polisi menyebut pelaku mengakui berniat melakukan balas dendam, lalu melakukan penculikan dan membunuh Alvaro hingga jasadnya dibuang di kawasan Tenjo, Bogor, Jawa Barat.
"Dalam proses pemeriksaan oleh penyidik, terlapor memiliki dorongan emosional dan niat untuk melakukan balas dendam. Hal ini diakui oleh tersangka melakukan penculikan terhadap ananda AKN sampai dengan membawa korban dari salah satu masjid di wilayah Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan," ucap Budi.
"Pada saat korban dibawa dalam kondisi menangis yang tidak berhenti, sehingga dibekap hingga meninggal dunia. Setelah korban meninggal dunia, pelaku membungkus jenazah dengan plastik berwarna hitam dan membuang di wilayah Tenjo, tepatnya di Jembatan Cilalay pada tanggal 9 Maret 2025 pada malam hari," tambahnya.
Seperti diketahui, bocah diduga Alvaro ditemukan dalam keadaan meninggal dunia Minggu (23/11) kemarin. Polisi akan melakukan tes DNA untuk memastikan benar atau tidaknya itu Alvaro.
"Tapi kita butuh kepastiannya dulu melalui pengecekan DNA dan pemeriksaan labfor ya. Baru diketemukan kerangka manusia yang diduga merupakan Alvaro," kata Kapolres Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly kepada wartawan, Minggu (23/11).
Sementara itu, ibu Alvaro, Arumi, menjelaskan putranya sudah hilang sejak 6 Maret 2025, tepatnya di waktu menjelang magrib. Dia mengatakan putranya memang rutin pergi ke masjid dekat rumah untuk melaksanakan salat magrib selama Ramadan.
"Dari abis magrib itu nggak pulang-pulang. Dari abis magrib nggak pulang, jam 7, jam 8 dicari juga nggak ada. Sampai jam 10-lah, nggak ada. Kita tanya sama teman-temannya yang di masjid, yang biasa salat bareng, katanya dari sore nggak sama Alvaro. Berarti besar kemungkinan dia diculik sebelum salat magrib," ujar Arumi saat dihubungi detikcom, Kamis (17/4).
Simak Video: Motif Ayah Tiri Bunuh Alvaro gegara Dendam Istrinya Selingkuh
(fas/dhn)










































