Menkop: Gen Z Bisa Bawa Kopdes Merah Putih Lebih Modern

Menkop: Gen Z Bisa Bawa Kopdes Merah Putih Lebih Modern

Indra Komara - detikNews
Senin, 24 Nov 2025 16:26 WIB
Menkop Ferry Juliantono (tengah). (dok. ist)
Menkop Ferry Juliantono (Tengah) (Dok. Istimewa)
Jakarta -

Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono berbicara soal peran gen Z di bidang koperasi. Dia menilai masa depan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih bisa lebih modern di tangan gen Z.

Hal itu disampaikan Ferry saat menjadi narasumber di acara 'Indonesia Punya Kamu' di Airlangga Convention Center Unair, Surabaya, Senin (24/11/2025). Dalam acara itu, turut hadir Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif Yovie Widianto, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni Unair Mochammad Amin Alamsjah, Direktur Pemberitaan Garuda TV Elly Husin, dan ratusan mahasiswa mahasiswi Unair.

Dalam kesempatan itu, Ferry berpesan, masa depan koperasi sangat ditentukan oleh energi kreativitas dan keberanian generasi gen Z. Maka itu, menurutnya, kemampuan digital anak-anak muda bisa membawa kopdes merah putih lebih cepat berkembang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Melalui kemampuan digital marketing, koneksi bisnis online sampai inovasi produk dan layanan, gen Z dapat membawa Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih melompat lebih cepat dan modern," jelasnya.

Sebelumnya, Ferry menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah dan perguruan tinggi (PT). Sinergi itu untuk mempercepat modernisasi koperasi desa khususnya Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih.

ADVERTISEMENT

Ferry menyatakan melalui Kopdes, perputaran uang di desa akan lebih besar sehingga peningkatan transaksi antar masyarakat desa dengan memanfaatkan teknologi menjadi salah satu kebutuhan utama. Dia meyakini, apabila ekonomi desa bergerak cepat, dampaknya akan berkontribusi signifikan terhadap ekonomi nasional.

"Mudah-mudahan dengan pertumbuhan ekonomi yang ada di desa-desa secara agregat akan bisa menaikkan pertumbuhan ekonomi secara nasional, seperti yang Presiden ini kan bisa mencapai angka 8 persen," kata Ferry dalam keterangannya, Sabtu (15/11/2025).

Ferry memberikan contoh bagaimana teknologi dibutuhkan untuk memaksimalkan potensi pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Di saat panen padi, masyarakat desa mengandalkan sinar matahari untuk mengeringkan dengan cara cara dijemur di pinggir jalan. Metode konvensional ini berdampak pada kualitas padi yang tidak optimal dan seringkali harga jatuh saat dijual.

Ia juga menyoroti kurangnya fasilitas cold storage untuk penyimpanan buah dan sayur serta hasil perikanan. Akibatnya, produk yang dihasilkan petani dan nelayan mengalami penurunan kualitas saat akan dijual ke pasar.

Ferry berharap ada pengembangan teknologi agar permasalahan penurunan kualitas produk masyarakat bisa tertangani dengan tepat. Ia optimistis dengan sinergi dan kerja sama yang baik permasalahan tersebut dapat teratasi dalam kurun 1-2 tahun ke depan.




(idn/dhn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads