Rekor Terbesar Kolombia Sita 14 Ton Kokain

Rekor Terbesar Kolombia Sita 14 Ton Kokain

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 23 Nov 2025 07:17 WIB
NEW YORK, NEW YORK - SEPTEMBER 23: President of Colombia Gustavo Petro speaks during the 80th session of the UNs General Assembly (UNGA) on September 23, 2025 in New York City. World leaders convened for the 80th Session of UNGA, with this years theme for the annual global meeting being Better together: 80 years and more for peace, development and human rights.   Alexi J. Rosenfeld/Getty Images/AFP (Photo by Alexi J. Rosenfeld / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)
Foto: Presiden Kolombia Gustavo Petro. (Getty Images via AFP/ALEXI J. ROSENFELD)
Jakarta -

Kolombia menyita14 ton kokain di pelabuhan Pasifik utama negaranya. Ini adalah rekor dalam satu dekade terakhir bagi negara tersebut.

Pengumuman ini disampaikan di tengah ketegangan dengan Amerika Serikat (AS). Diketahui AS mengkritik kebijakan antinarkoba di Kolombia yang disebut tak cukup keras.

Kolombia mendapat stigma penghasil kokain terbesar di dunia dan Gedung Putih telah mengancam Presiden Gustavo Petro dengan sanksi finansial dan penghapusan Bogota dari daftar sekutu dalam perang melawan narkoba.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kembali ke pengumuman penyitaan 14 ton kokain, dilansir AFP, Jumat (22/11/2025), Kementerian Pertahanan Kolombia mengumumkan barang haram itu disita itu disimpan dalam puluhan karung dengan masing-masing berat 50 kilogram, di dalam sebuah gudang di area pelabuhan.

Kementerian Pertahanan Kolombia dalam pernyataan via media sosial X, menyebut kokain itu disamarkan dalam campuran plester. "Itu merupakan penyitaan terbesar oleh Kepolisian Kolombia dalam satu dekade terakhir," kata Presiden Petro, yang masa jabatannya akan berakhir dalam sembilan bulan ke depan

ADVERTISEMENT

Operasi Penyitaan Tanpa 1 Kematian

Presiden Petro menambahkan bahwa operasi penyitaan narkoba itu dilakukan tanpa satu pun kematian. Operasi dilakukan di pelabuhan barat daya Buenaventura. Lokasi tersebut adalah titik keberangkatan strategis untuk kokain produksi Kolombia.

Presiden Petro secara terang-terangan mengkritik strategi antinarkoba Presiden AS Donald Trump Dia menolak pengeboman yang diizinkan oleh Trump terhadap kapal-kapal yang diduga mengangkut narkoba di Karibia dan Pasifik itu sebagai bentuk eksekusi mati di luar hukum.

Menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 2023, Kolombia memiliki sekitar 253.000 hektare lahan budidaya narkoba dan menghasilkan setidaknya 2.600 ton kokain secara ilegal. Kolombia secara rutin memecahkan rekor tahunannya untuk budidaya daun koka dan produksi kokain bubuk.

Oleh sebab itu Presiden Petro menganggap sanksi Trump tidak adil, di tengah upayanya memerangi narkoba. Presiden Petro mengklaim penyitaan narkoba yang memecahkan rekor telah dilakukan di bawah pemerintahannya adalah wujud bukti keseriusan dan keberhasilan kebijakannya.

(aud/aud)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads