Ada Potensi Banjir Lahar Dingin Semeru, 477 Warga Bertahan di Pengungsian

Ada Potensi Banjir Lahar Dingin Semeru, 477 Warga Bertahan di Pengungsian

Jabbar Ramdhani - detikNews
Minggu, 23 Nov 2025 02:43 WIB
Personel Divif 2 Kostrad bersama Babinsa Koramil 0821-14/Pronojiwo meninjau Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang usai Gunung Semeru erupsi
Foto: Personel Divif 2 Kostrad bersama Babinsa Koramil 0821-14/Pronojiwo meninjau Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang usai Gunung Semeru erupsi (dok. istimewa)
Jakarta -

Prajurit TNI meninjau Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang usai Gunung Semeru erupsi. Ratusan warga masih mengungsi.

"Sebanyak 477 jiwa masih bertahan di dua titik pengungsian di Kecamatan Pronojiwo, sementara aktivitas masyarakat di wilayah Candipuro telah kembali normal," kata Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Laut (P) Agung Saptoadi, Minggu (23/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, masih ada tiga warga yang mengalami luka bakar akibat awan panas dan saat ini menjalani perawatan intensif di RSUD Lumajang dan Pasuruan.

Tim Aju Setiap Saat Siap Bergerak (S3B) Divisi Infanteri (Divif) 2/Kostrad bersama Koramil 0821-14/Pronojiwo melakukan asesmen menyeluruh terkait tingkat risiko serta aktivitas yang dinyatakan aman maupun berbahaya bagi warga.

ADVERTISEMENT

Personel Divif 2 Kostrad bersama Babinsa Koramil 0821-14/Pronojiwo bergerak sejak pagi hingga malam menembus kondisi alam yang tidak menentu. Di lokasi, cuaca dilaporkan mendung, potensi banjir lahar dingin juga masih ada.

"Secara umum kondisi masyarakat terbilang kondusif, namun ancaman banjir lahar dingin masih cukup tinggi seiring intensitas hujan yang terus meningkat di kawasan tersebut," katanya.

Personel berupaya menjangkau area-area yang membutuhkan penanganan cepat. Berdasarkan hasil peninjauan di lapangan, tercatat 22 rumah warga, satu bangunan sekolah, dan satu gardu listrik mengalami kerusakan berat, disertai dampak signifikan pada lahan pertanian serta hewan ternak.

Untuk memperkuat respons di lapangan, Prajurit Divif 2 Kostrad mendirikan tenda peleton, dapur lapangan, serta memperkuat penyekatan di zona terdampak. Evakuasi barang berharga dan warga dilakukan secara terkoordinasi, didukung penuh oleh personel Koramil 0821-14/Pronojiwo yang sejak awal turut melakukan penyisiran dan pengamanan wilayah.

Pos Komando didirikan di depan Balai Desa Supiturang, serta pos siaga ditempatkan di Dusun Gemuk Mas dan Dusun Sumbersari guna memastikan tindakan cepat dapat dilakukan setiap saat.

"Satuan TNI di lapangan akan terus memperkuat sinergi dan kesiapan operasi kemanusiaan hingga situasi dinyatakan aman sepenuhnya, sebagai bentuk komitmen TNI membantu pemerintah daerah dalam melindungi rakyat dari ancaman bencana alam," katanya.

(jbr/dek)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads