×
Ad

Walkot Jakbar Minta Pihak Proyek Tanggung Jawab Tembok Sekolah Roboh

Antara News - detikNews
Sabtu, 22 Nov 2025 00:00 WIB
Foto: Garis polisi terpasang di sekeliling lokasi robohnya tembok pembatas sekolah SDN 01 dan SDN 02 serta SMPN 130 di Kelurahan Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakbar, Jumat (21/11/2025). (ANTARA/Risky S)
Jakarta -

Tembok pembatas SDN 01 dan SDN 02 serta SMPN 130 di Kelurahan Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat, roboh dan menghalangi akses warga. Polisi pun turun tangan menyelidiki kejadian tersebut.

"Sampai sekarang masih kita lidik," kata Kapolsek Palmerah Kompol Gomos Simamora ketika dihubungi di Jakarta, dilansir Antara, Jumat (21/11/2025).

Polisi telah memasang garis polisi di sekeliling lokasi robohnya tembok setinggi tiga meter yang terjadi pada Rabu (20/11) itu. Tujuannya untuk kepentingan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Kita sudah lakukan TPTKP (Tindakan Pertama di Tempat Kejadian Peristiwa) dan pemasangan garis polisi," ucap Gomos.

Gomos belum membeberkan detail dugaan penyebab robohnya tembok pembatas sekolah tersebut. "Masih dilidik. Nanti akan disampaikan 'update'-nya," ujarnya.

Sementara itu, warga RT 13 bernama Heni (55) menduga kuat insiden itu akibat struktur tembok yang tak mampu menopang tanah galian proyek renovasi yang tengah berlangsung di lingkungan sekolah, ditambah hujan deras yang sebelumnya mengguyur wilayah setempat.

"Dua hari kemarin kan hujan deras, ditambah lagi ada pengeboran bikin fondasi sekolahan. Jadi kan tambah padat (tanah galian proyek yang menumpuk di balik tembok). Makanya roboh," kata Heni di lokasi, Jumat.

Untungnya, kata Heni, tidak ada korban jiwa maupun korban luka akibat insiden tersebut. Kendati demikian, empat unit sepeda motor tertimpa robohan tembok dan hingga kini belum dievakuasi.

"Anak-anak pada mau salat. Untungnya kan ada gang kecil, pada masuk ke dalam. Alhamdulillah enggak ada korban. Tapi ada motor yang tertimpa, kalau korban jiwa Alhamdulillah enggak ada," ujar Heni.

Sebanyak empat unit sepeda motor yang tertimpa di lokasi kejadian itu belum dievakuasi. Reruntuhan tembok itu pun menutup akses ke dua rumah warga yang tepat berada di depan tembok.

Selain itu, reruntuhan tembok itu juga turut menarik kabel listrik ke bawah hingga hampir setinggi orang dewasa. Kendati robohnya tembok itu tidak menyebabkan kerusakan parah pada bangunan rumah, penghuni diminta agar tidak memasuki rumah untuk sementara waktu.

Sedangkan ke dalam lingkungan sekolah, tanah yang telah menjadi lumpur itu menumpuk hingga hampir setinggi tembok tiga meter yang roboh.

Garis polisi telah dipasang di sekitar lokasi kejadian agar warga sekitar tidak melintas, sekaligus menghindari adanya korban jika insiden serupa terulang.

Selain bagian tembok yang roboh, tembok pembatas yang berdiri segaris juga sudah miring dan rapuh. Seluruh warga, termasuk anak-anak diimbau oleh petugas untuk menjauh dari lokasi tersebut.

Hingga kini, proyek renovasi sekolah masih berlanjut. Sejumlah kendaraan proyek tampak keluar masuk area pembangunan.




(fas/jbr)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork