PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melalui program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) mendorong perempuan untuk menjadi penggerak solidaritas sosial dan pendamping pembembangan usaha anggota.
Melalui pelatihan dari PNM 'Mba Maya' (Membina dan Memberdaya), ketua kelompok memperoleh pembekalan kepemimpinan, komunikasi, serta strategi tata kelola kelompok yang efektif. Pelatihan tersebut menjadikan ketua kelompok memiliki kapasitas untuk memotivasi anggota, memperkuat ikatan sosial, serta mendorong anggota mengambil keputusan usaha secara mandiri.
Penelitian Fisipol UGM (2022) mencatat bahwa 71,86 persen nasabah PNM mulai berkontribusi dalam pengambilan keputusan keluarga termasuk dalam urusan keuangan, pendidikan, dan kebutuhan rumah tangga serta menunjukkan perkembangan kepemimpinan perempuan di tingkat komunitas.
Proses pemberdayaan ini selaras dengan kerangka teori Naila Kabeer (1999) yang menjelaskan pemberdayaan perempuan sebagai proses untuk memperoleh kemampuan membuat pilihan strategis melalui tiga dimensi resources (sumber daya), agency (agensi), dan achievements (pencapaian).
Dalam konteks Mekaar, akses pembiayaan yang diterima nasabah menjadi resources, pelatihan, dan pendampingan termasuk pembekalan leadership menjadi agency serta peningkatan kesejahteraan sosial-ekonomi keluarga hingga meningkatnya peran perempuan dalam keputusan rumah tangga menjadi achievements. Kombinasi ini membuat perempuan tidak hanya menjadi penerima fasilitas ekonomi, tetapi juga aktor penggerak perubahan dalam keluarga dan komunitas.
Kehadiran inovasi itu tidak terlepas dari besarnya peran perempuan terhadap perekonomian. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Indonesia mencapai 77,62 poin, meningkat dari 76,90 poin pada tahun sebelumnya. Menurut BPS Tahun 2024 juga mencatat bahwa 64,5 persen pelaku UMKM adalah perempuan, setara dengan sekitar 37 juta orang.
Angka tersebut mempertegas peran perempuan sebagai penggerak ekonomi, sekaligus menjadi dasar pentingnya meningkatkan pemberdayaan dan kapasitas kepemimpinan di kelompok masyarakat. Kepemimpinan perempuan di tingkat akar rumput menjadi salah satu elemen penting dalam menguatkan dampak pemberdayaan ekonomi.
"Perempuan saat ini memiliki peran yang sangat penting pada ketahanan ekonomi keluarga. Dimulai dari keputusan-keputusan kecil yang dibuat oleh perempuan di rumah, melalui literasi keuangan perempuan bukan sekadar bagian dari populasi, tetapi juga aktor utama dalam penguatan ekonomi keluarga," ujar Menteri PANRB Rini Widyantini dikutip dari laman PANRB, Jumat (21/11/2025).
Dia optimistis dengan memperkuat peran kepemimpinan perempuan dalam komunitas, pemberdayaan ekonomi tidak hanya menghasilkan peningkatan pendapatan, tetapi juga perubahan sosial yang signifikan di mana perempuan semakin dipercaya, didengar, dan berdaya dalam mengambil keputusan penting bagi keluarga dan masyarakat.
"Jika pendekatan tersebut diperluas dan diperkuat secara nasional, kepemimpinan perempuan dapat menjadi motor penggerak dalam percepatan pengentasan kemiskinan yang lebih inklusif dan berkelanjutan," tutupnya.
Tonton juga Video: Kampung Madani Jadi Kunci: PNM Sabet Penghargaan Ekonomi Hijau!
(akn/ega)