Hasil Survei Adidaya Institute Sebut Mood Publik Era Prabowo Sangat Baik

Hasil Survei Adidaya Institute Sebut Mood Publik Era Prabowo Sangat Baik

Shalli Irda - detikNews
Jumat, 21 Nov 2025 18:28 WIB
Adidaya Institute
Foto: dok. Adidaya Institute
Jakarta -

Hasil survei Adidaya Institute menunjukkan tingginya kepercayaan publik terhadap kepemimpinan Presiden Prabowo dalam membawa perubahan besar bagi negara Indonesia. Sebanyak 91,1 persen responden meyakini pemerintahannya mampu membawa perubahan dan perbaikan bagi Indonesia.

Managing Director Public Policy and Politics Adidaya Institute, Ahmad Fadhli menjelaskan tingkat kepercayaan publik terhadap agenda Prabowo berada di luar perkiraan lembaganya.

"Di luar perkiraan kami, angka kepercayaan publik ternyata sangat tinggi kepada agenda Presiden Prabowo. Sebanyak 91,1 persen responden percaya Presiden Prabowo bisa membawa perubahan besar. Mood publik di Era Presiden Prabowo tampak sangat baik," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (21/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fadhli menyatakan tingkat kepercayaan publik yang tinggi tersebut juga sejalan dengan optimisme publik terhadap level pertumbuhan ekonomi yang bakal mencapai angka 8 persen pada tahun depan. Menurut dia, public mood responden sangat optimis dengan ekspektasi pertumbuhan ekonomi di tahun depan.

"Public mood responden kepada pertumbuhan ekonomi Indonesia juga sangat tinggi. Sekitar 82,3 persen. Ini luar biasa," kata dia.

ADVERTISEMENT

Dalam survei public mood tersebut, ungkap Fadhli, 97,5 persen responden juga mengaku hidup bahagia di era pemerintahan Prabowo. Sebanyak 85,0 persen responden juga meyakini mampu memenuhi kebutuhan hidup keluarga di masa Prabowo.

"Kesimpulannya, survei kita menunjukkan publik punya harapan dan optimisme yang besar terhadap kinerja Presiden Prabowo," tegas Fadhli.

Sebagai informasi, survei Adidaya Institute dilakukan dengan metode tatap muka (offline) selama 8 hari pada 27 Oktober-3 November 2025. Survei diselenggarakan pada 38 provinsi dengan melibatkan 1.240 orang responden.

Survei ini dilakukan dengan menggunakan metode probability sampling yang memberi toleransi kesalahan (margin of error) sebesar 2,78 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Khusus pada bagian public mood, para surveyor melakukan wawancara secara mendalam (indepth interview) kepada setiap responden.

Mood Public Terhadap Ijazah Jokowi, Wapres Gibran dan Rumor Dua Periode

Survei Adidaya Institute juga menggambarkan suasana hati masyarakat atau public mood atas sejumlah isu sosial yang muncul selama sebulan belakangan. Antara lain, kinerja Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, ijazah Presiden ke-7 RI Jokowi, dan rumor Prabowo-Gibran dua periode. Pada ketiga isu itu, mood public tampak sangat dinamis menyikapi isu-isu yang paling mengundang polemik tersebut.

Pada isu ijazah Jokowi, sebagian responden tampak masih percaya Jokowi memiliki ijazah UGM seperti yang digaungkan selama ini. Dalam statistik survei Adidaya, sebanyak 65,8 persen responden percaya Jokowi memiliki ijazah asli sesuai pernyataan selama ini. Hanya sekitar 17,4 persen responden yang menyatakan tidak percaya Presiden Jokowi.

Sementara selebihnya 16,8 persen responden memilih untuk tidak memberi pernyataan atas polemik ijazah tersebut.

Sejalan dengan itu, publik juga menunjukkan kepercayaan tinggi kepada Gibran Rakabuming Raka dalam menjalankan tugas sebagai Wakil Presiden. Survei public mood Adidaya Institute mencatat 75,2 persen responden yakin ia mampu mengemban amanah, meski masih ada keraguan dari sebagian pihak.

"Ini bukan anomali. Ini justru gambaran sikap responden kita. Alih-alih muncul keraguan dan cemoohan, namun sesungguhnya sebagian besar publik justru percaya Gibran bisa bekerja sebagai Wakil Presiden," sambung Fadhli.

Namun sayangnya, tingkat kepercayaan tersebut tak berbanding lurus dengan keinginan untuk memadukan duet Prabowo-Gibran selama dua periode. Sebab, merujuk survei, hanya sekitar 59,9 persen responden yang menginginkan duet Prabowo-Gibran berlangsung dua periode. Sebanyak 28,8 persen justru berharap kedua tokoh ini tak lagi dipasangkan pada periode pemilu berikutnya.

"Nah di sini lah kebijaksanaan masyarakat Indonesia. Meski mereka percaya bahwa Wapres Gibran akan bekerja dengan baik, namun sebagian mereka ingin ada figur lain yang bisa menjadi kandidat yang mendampingi Presiden Prabowo," kata Fadhli.

Berbeda dengan duet Prabowo-Gibran, angka kepercayaan responden terhadap kepemimpinan Prabowo selama dua periode justru jauh lebih tinggi. Sebanyak 73,6 persen responden justru mendukung Prabowo untuk memimpin Indonesia selama dua periode.

Hanya sekitar 16,4 persen responden yang tidak mendukung Prabowo memimpin Indonesia selama dua periode. Sekitar 10,1 persen responden tampak belum memutuskan dukungan atas kepemimpinan Prabowo selama dua periode.

"Angka ini (kepercayaan kepemimpinan Presiden Prabowo dua periode) jauh lebih besar dari pemilih Prabowo-Gibran di pilpres 2024 sebesar 58,59 persen. Angka ini tentu bisa dimaknai sebagai bentuk meluasnya dukungan masyarakat kepada Presiden Prabowo," sambung Fadhli.

Lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini menegaskan bahwa survei mood politik Adidaya Institute akan dilakukan secara periodik dan berkesinambungan. Ia menambahkan, Adidaya Institute berkomitmen menjadi think tank strategis yang memberikan literasi serta membangun kecerdasan politik publik di era pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Tapi perlu ada statement lanjutan jika survei mood publik memang harus dilakukan secara terus menerus secara periodik. Kita akan tracking per kuartal. Dan angka survey mood publik kali ini menjadi temuan awal dari rencana strategis lembaga adidaya institute. Tentunya dengan beberapa penyempurnaan yang terus menerus akan dilakukan. Baik dari sisi metodologi maupun kuesioner pertanyaan terhadap responden," tuturnya.

Lihat juga Video: Survei Indikator: 77% Responden Puas Atas Kinerja Prabowo-Gibran

(prf/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads