Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon menegaskan bahwa penanganan banjir di Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon, membutuhkan langkah besar berupa normalisasi Sungai Ciberes.
Menurut Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung (Cimancis) normalisasi Sungai Ciberes sepanjang 8 kilometer harus dilakukan. Langkah ini dinilai krusial untuk mencegah luapan air yang kerap terjadi setiap musim hujan.
Wakil Bupati Cirebon, Agus Kurniawan Budiman, mengatakan bahwa laporan sementara mencatat ada sekitar 1.400 kepala keluarga terdampak banjir di Wales, dengan estimasi 3.500 warga mengalami gangguan aktivitas akibat banjir yang merendam kawasan pemukiman. Pemerintah daerah, lanjut Agus, telah turun langsung ke lokasi untuk meninjau situasi serta mengidentifikasi penyebab banjir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Meski normalisasi sudah dilakukan pada Sungai Ciberes dan Cigarukak, pemerintah masih perlu melakukan langkah lanjutan, termasuk mempertimbangkan pembuatan sodetan baru untuk memperlancar arus air," kata Agus dalam keterangannya usai meninjau banjir, Jumat (21/11/2025).
Pemkab Cirebon dan BBWS Cimancis berkomitmen mempercepat langkah penanganan agar banjir tahunan di Kecamatan Waled tidak terus berulang. Pemkab Cirebon menyampaikan keprihatinan atas banjir yang melanda dua desa di Kecamatan Waled, yakni Desa Gunungsari dan Desa Mekarsari, yang terjadi sejak Rabu (19/11) malam.
Sementara itu, Kepala BBWS Cimancis, Dwi Agus Kuncoro, dalam keterangannya di Cirebon, mengungkapkan bahwa pekerjaan normalisasi yang dilakukan selama dua tahun terakhir baru mencapai 2,7 km, sehingga belum memberikan peningkatan signifikan terhadap kapasitas aliran sungai.
"Untuk penanganan banjir Waled diperlukan normalisasi Sungai Ciberes sepanjang 8 km," ujar Dwi.
Ia menjelaskan bahwa normalisasi dilakukan secara bertahap karena keterbatasan anggaran. Pada 2024, BBWS Cimancis merampungkan normalisasi sepanjang 1,7 km, kemudian menambah 1 km lagi pada tahun ini. Pada 2026, pihaknya berencana menambah 1 km tambahan sebagai upaya jangka pendek untuk memperbesar daya tampung sungai.
Selain normalisasi, BBWS Cimancis juga mencatat masih ada sejumlah ruas sungai yang belum memiliki tanggul. Untuk itu, material galian dari pekerjaan normalisasi dimanfaatkan untuk membangun tanggul di sisi kanan dan kiri sungai. Meski begitu, Dwi menegaskan bahwa penanganan banjir Waled tidak cukup hanya mengandalkan normalisasi.
"Perlu adanya penanganan secara terintegrasi dengan kegiatan konstruksi, agar pengendalian banjir dapat dilakukan secara menyeluruh," jelasnya.
Simak juga Video: Warga Terdampak Banjir Cidadap Sukabumi Inginkan Normalisasi Sungai











































