Resmikan Trans Jatim Koridor I, Walkot Malang: Visi Kami Mencegah Kemacetan

Resmikan Trans Jatim Koridor I, Walkot Malang: Visi Kami Mencegah Kemacetan

Shalli Irda - detikNews
Jumat, 21 Nov 2025 16:57 WIB
Armada Trans Jatim
Foto: dok. Pemkot Malang
Jakarta -

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menegaskan operasional Trans Jatim Koridor I menjadi langkah strategis untuk memperkuat konektivitas dan menekan kemacetan di Malang Raya. Ia optimistis kehadiran layanan ini akan mendorong warga beralih ke transportasi umum yang lebih efisien dan terjangkau.

Wahyu menilai jalur yang melintasi pemukiman, pusat ekonomi, layanan publik, hingga kawasan pendidikan dan wisata memiliki intensitas mobilitas warga yang tinggi. Hal tersebut disampaikannya saat mendampingi Gubernur Jawa Timur dalam peresmian Koridor I di Balai Kota Malang, Kamis (20/11).

"Moda transportasi ini memang sangat dibutuhkan. Pergerakan-pergerakan masyarakat menuju titik-titik tersebut dapat terlayani oleh koridor ini. Kami berharap ini akan mengurangi kemacetan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (21/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menekankan kehadiran Trans Jatim diharapkan menjadi alternatif transportasi efisien bagi masyarakat, sehingga penggunaan kendaraan pribadi dapat ditekan.

"Visi kami salah satunya adalah mencegah kemacetan. Dengan adanya Trans Jatim, saya yakin pergerakan kendaraan pribadi akan berkurang karena masyarakat memiliki pilihan transportasi yang nyaman dan terjangkau," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Trans Jatim Koridor I melayani rute Terminal Hamid Rusdi-Landungsari-Batu dengan tarif Rp5.000 untuk umum dan Rp2.500 bagi mahasiswa dengan sistem time-based selama dua jam. Wahyu berharap Koridor II dan III segera terwujud guna melengkapi akses Malang Raya sesuai komitmen Spirit Senyawa.

Usai peresmian, Wahyu menegaskan perlunya penataan agar operasional angkot dan Trans Jatim saling melengkapi dalam sistem transportasi perkotaan. Pemkot Malang pun menyiapkan pendampingan melalui koordinasi dengan organisasi angkutan dan para sopir.

Ia menyebut sejumlah opsi penataan dapat ditempuh, mulai dari penyesuaian trayek, integrasi halte, hingga peluang kemitraan dalam layanan feeder.

Wahyu juga menjelaskan Trans Jatim melibatkan partisipasi sopir angkot dalam operasionalnya. Sebanyak 35 sopir angkutan turut terlibat dalam pengoperasian layanan, termasuk sopir dari angkutan AMG yang menjadi pengemudi bus yang dinaiki saat peluncuran Trans Jatim koridor I tersebut.

Ia menyebut langkah ini sebagai wujud kolaborasi agar para sopir angkot tetap mendapatkan ruang dan kesempatan dalam sistem transportasi yang diperkuat pemerintah.

Pembenahan transportasi harus berjalan dengan pendekatan kolaboratif. Pihaknya memastikan bahwa semua pihak, termasuk sopir angkot, dapat menyesuaikan dan mendapatkan manfaat dari pengembangan layanan transportasi publik.

"Prinsipnya, kita ingin semuanya bergerak maju bersama," tegasnya.

Wahyu menekankan langkah integratif tersebut diharapkan mendorong masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum.

"Dengan adanya Trans Jatim, pilihan masyarakat semakin banyak. Semakin banyak yang beralih ke angkutan umum, semakin berkurang potensi kemacetan di Malang Raya," pungkasnya.

Tonton juga video "detikJatim Awards: Walkot Malang Terima Anugerah Program Ekonomi Terpuji"

(prf/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads