Sebuah video memperlihatkan para siswa sekolah dasar (SD) di Depok mengenakan masker saat kegiatan belajar-mengajar. Mereka mengenakan masker dan mengeluh udara di sana kotor.
Dari video viral dilihat detikcom, Jumat (21/11/2025), siswa dalam satu kelas kompak menyampaikan mereka terganggu udara kotor di sana hingga meminta bantuan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi dan Wali Kota Depok Supian Suri untuk mengatasi polusi tersebut. Mereka mengaku mengalami sesak napas saat belajar.
"Pak KDM, Pak Wali Kota, Saya mau minta tolong. Sekolah kami jadi kotor dan napas kami terganggu. Kami sesak napas dan belajar jadi terganggu," ujar seluruh siswa dalam video tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk diketahui, SD tersebut berada di pinggir tebing yang telah dikeruk untuk proyek perumahan pada 2023. Hingga kini proyek tersebut belum selesai sehingga tanah merah yang kering terkena angin menyebabkan udara menjadi kotor.
Kabid SD Dinas Pendidikan (Disdik) Depok Zakky Fauzan mengatakan video tersebut dibuat karena adanya dampak infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Beberapa siswa yang terdampak ISPA sudah dalam penanganan medis.
"Iya (ada keluhan ISPA) ada beberapa. Cuma Pemkot Depok sudah turun dan koordinasi dengan RSUD untuk pelayanan beberapa siswa yang terkena ISPA, itu semua sudah tertangani sih insyaallah," ujar Zakky saat dihubungi wartawan, Jumat (21/11/2025).
Dia mengatakan lurah, camat, dan developer proyek perumahan itu sudah memitigasi debu sekitar lokasi. Damkar juga telah menyemprotkan air untuk meminimalkan debu.
"Di wilayah juga dari lurah, camat, sudah bergerak semua, bersama developer. Kalau nggak salah mulai hari ini atau Rabu itu proses mitigasi, masang pagar, seng, dan penyemprotan. Kalau penyemprotan juga sudah dibantu Damkar Depok dari kemarin," jelasnya.
3 Siswa Kena ISPA
Dia mengatakan ada tiga siswa yang terdampak infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Disdik Depok meminta siswa untuk sementara ini mengenakan masker saat kegiatan belajar-mengajar berlangsung.
"Kalau yang terlapor ke kami ada 3 orang (terdampak ISPA). Itu informasi yang kami dapat dari komite sekolah, termasuk putra ketua komite, itu sempat dirawat juga. Makanya untuk penanganan awal ke siswanya, kita sarankan untuk menggunakan masker, ya langkah preventif ya," tuturnya.
Dia mengatakan saat ini Disdik dan perangkat daerah setempat terus berkoordinasi terkait hal tersebut. Disdik kini menunggu iktikad baik dari pihak developer untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
"Iya kita monitor terus dan koordinasi dengan lurah camat hingga damkar. Sampai kemarin pas rame karena ada yang ISPA, kami koordinasikan dengan RSUD dan puskesmas untuk permasalahan ini. Tinggal menunggu iktikad baik dari developer," tutupnya.
Tonton juga video "Viral Siswa SD di Probolinggo Jadi Korban Bullying, Polisi Selidiki"
(dek/dek)










































