Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) mengajak generasi muda untuk mempelajari kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) hingga algoritma. Jokowi mengatakan, ke depannya, mungkin saja start-up ternama tidak hanya lahir dari Silicon Valley, Amerika Serikat, atau Shenzhen, China, tapi dari negara di Asia Tenggara.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam pidatonya pada acara Bloomberg New Economy Forum di Singapura, Jumat (21/11/2025). Jokowi adalah salah satu anggota Dewan Penasihat Bloomberg New Economy Forum.
"Perekonomian dibangun berdasarkan seberapa baik kita memanfaatkan data dan informasi, karena data dan informasi bukan hanya kekuatan, tapi juga modal. Gelombang baru inilah yang menentukan daya saing dan kekuatan nasional. Kita tahu inilah proses mengumpulkan, menganalisis, dan mengevaluasi data dan informasi untuk membuat keputusan yang baik dan juga untuk membuat kebijakan yang baik," ujar Jokowi dalam pidato bahasa Inggris, seperti disiarkan di YouTube Bloomberg New Economy Forum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi kemudian mencolek generasi muda. Jokowi menekankan tanggung jawab ada di tangan mereka untuk menguasai dan mempelajari AI.
"Dan bagi generasi muda, ini adalah tanggung jawab kita untuk memastikan mereka memahami AI, dan mempelajarinya, karena masa depan sudah di depan mata. Sudah saatnya kita mendesain ulang bagaimana manusia dan mesin membangun masa depan bersama-sama dari data dan pembelajaran mengandalkan mesin," kata Jokowi.
Jokowi menambahkan bahwa kecerdasan ekonomi bukan hanya tentang teknologi, akan tetapi juga mempersiapkan sumber daya manusia. Jokowi juga menekankan lapangan kerja tidak akan hilang pada era kecerdasan ekonomi atau intelligence economy.
"Lalu, pertanyaan besar lainnya mungkin muncul di benak kita: akankah lapangan kerja hilang di era kecerdasan ekonomi? Tidak, jawabannya adalah tidak. Saya sangat tidak setuju bahwa peluang kerja akan berkurang, bahkan saya percaya akan ada lebih banyak pekerjaan dan peluang di masa mendatang jika kita memastikan rakyat kita siap untuk itu. Kita harus memastikan bahwa mereka mengetahui dan mempelajari AI, coding, algoritma, dan juga pembelajaran mesin," ujar dia.
"Ini adalah sesuatu yang fundamental, kita harus memperkenalkan, kita harus mempersiapkan, melatih mereka untuk memiliki literasi dan keterampilan digital yang baik. Itulah sebabnya ini bukan hanya kisah Indonesia, tetapi juga kisah Asia Tenggara, di seluruh kawasan, jutaan orang membangun start-up, jutaan usaha kecil beralih ke online, unicorn baru bermunculan," ucap dia.
Bagi Jokowi, saat ini Asia Tenggara bukan lagi hanya menjadi pasar. Tapi Jokowi yakin, Asia Tenggara bisa melahirkan perusahaan-perusahaan start-up.
"Asia Tenggara bukan lagi sekadar pasar, melainkan menjadi kekuatan global. Unicorn berikutnya mungkin tidak datang dari Silicon Valley, Shenzhen, melainkan mungkin dari Jakarta, Singapura, Bangkok, Kuala Lumpur, Manila, atau Hanoi," ucap Jokowi.
Pada akhir pidatonya, Jokowi meyakini robot dengan kecerdasan manusia akan berkembang pesat dalam beberapa tahun ke depan.
"Dan saya juga percaya dalam lima hingga lima belas tahun ke depan akan ada revolusi robot humanoid yang besar dan akan ada revolusi AI yang besar, jadi waspadalah terhadap hal ini," kata Jokowi.
Tonton juga video "Momen Jokowi Bertemu Eks PM Lee Hsien Loong di Singapura"
(lir/imk)










































