Peristiwa pergerakan tanah terjadi di wilayah Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Bogor, Jawa Barat. Sebanyak 15 warga terpaksa mengungsi karena berpotensi membahayakan.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, M Adam Hamdani mengatakan peristiwa terjadi pada hari Kamis (20/11) kemarin. Pergerakan tanah dipicu curah hujan yang tinggi.
"Telah terjadi pergerakan tanah akibat dari curah hujan yang tinggi di wilayah tersebut, ditambah kurangnya resapan air hujan dan aliran drainase yang berada di bahu jalan sudah tertutup oleh bangunan," kata Adam, Jumat (21/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibat pergerakan tanah itu terjadi penurunan permukaan tanah setinggi 30 cm (sentimeter) di tiga konstruksi bangunan ruko. Saat ini, ruko tersebut sudah miring dan mengalami keretakan.
"Kontur tanah menjadi labil yang menyebabkan terjadinya penurunan permukaan tanah sekitar 30 cm di tiga kontruksi bangunan ruko. Hingga saat ini, bangunan ruko tersebut sudah miring dan retak-retak serta mengkhawatirkan bangunan rumah tinggal yang berada di bawahnya," sebutnya.
Akibatnya, terdapat empat rumah di sekitar lokasi yang terancam akan terdampak. Sebanyak 15 orang penghuni dari empat rumah tersebut kemudian terpaksa mengungsi.
"Korban terancam diperkirakan empat rumah, korban mengungsi 15 orang ke rumah saudaranya masing-masing," bebernya.
Sementara itu, tiga bangunan ruko dan jalan di sekitar juga terancam. Dia mengatakan perlu ada penanganan lebih lanjut dalam kejadian itu.
"Bahu jalan raya yang berdekatan dengan lokasi sementara di tutupi terpal. Lokasi yang terdampak sudah di pasangi police line. Adanya erosi pada tanah disebabkan saluran drainase yang melintasi atau mengalir di bawah bangunan ruko tersebut, diperlukan penanganan lebih lanjut dari dinas-dinas terkait," pungkasnya.
(rdh/yld)










































