Pengabdian Iptu Kity di Kalsel, Berdayakan Petani hingga Tindak Mafia Tanah

Hoegeng Corner 2025

Pengabdian Iptu Kity di Kalsel, Berdayakan Petani hingga Tindak Mafia Tanah

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Jumat, 21 Nov 2025 10:33 WIB
Kapolsek Sungai Loban, Iptu Kity Tokan
Kapolsek Sungai Loban, Iptu Kity Tokan. (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta -

Kapolsek Sungai Loban, Polres Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Iptu Kity Tokan, berusaha memberikan pelayanan terbaik dan mengatasi masalah yang dihadapi masyarakat. Iptu Kity memberdayakan petani hingga menindak mafia tanah dengan kerugian mencapai miliaran rupiah.

Iptu Kity merupakan salah satu kandidat yang diusulkan untuk Hoegeng Corner 2025. Iptu Kity menjabat sebagai Kapolsek Sungai Loban sejak Januari 2024.

"Selama saya menjabat 1 tahun 11 bulan, pertama kita menyelesaikan perkara yang sebelumnya belum pernah terselesaikan, yaitu pengungkapan mafia tanah dengan kerugian 1,7 miliar, sekelas Polsek," kata Iptu Kity kepada detikcom, Selasa (4/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Iptu Kity mengatakan masalah mafia tanah itu sudah terjadi sejak tahun 2022. Pelaku diduga menguasai tanah transmigrasi dan mengambil hasil panen sawit warga dengan dalih berdasarkan putusan pengadilan.

ADVERTISEMENT

"Luasnya 170 hektare, analoginya, kalau program Pak Soeharto ini, transmigrasi ini dia nggak mungkin 1 orang memiliki 170 hektare. Masyarakat ini kan namanya transmigrasi, mereka dikasih lahan satu, lahan dua, lahan perkarangan. Tiap 1 KK itu 2 hektare," jelas dia.

Kepolisian, kata Iptu Kity, mulanya melakukan pendekatan persuasif terhadap 3 pelaku. Akan tetapi, mereka bersikeras sebagai pihak yang berkuasa akan tanah dan kebun sawit.

"Kita pertemukan antara pelaku dengan masyarakat sehingga terjadi win win solution, pelaku masih bersikeras untuk mempertahankannya, kita hadirkan juga pemerintah daerah. Tahapan-tahapan itu sudah kami laksanakan, pidananya sebagai sanksi terakhir, ternyata pelaku itu tidak bisa mengindahkan undang-undang, nggak koperatif," ucap Kity.

Kity menyebut masyarakat sangat bergantung dengan kebun sawit tersebut untuk kehidupan sehari-hari. Kity kemudian menyelidiki lebih dalam kasus tersebut.

"Pas ketika saya masuk, kebetulan saya basic reskrim juga. Jadi saya bikin kasus itu smooth, mulai dari sosialisasi ke dia, saya nangani kasus tidak sendiri, kita libatkan kecamatan, kita libatkan desa yang bermasalah, kita rangkul semuanya," jelasnya.

Polisi kemudian menindak tiga pelaku. Mereka dibawa ke proses hukum atas dugaan mafia tanah dan pencurian kelapa sawit.

"Jadi diambil seolah-olah dia menang putusan pengadilan perdata, padahal kita baca putusan pengadilan ini NO (Niet Ontvankelijk Verklaard), jadi masyarakat selama dua tahun dibodohi. Kan putusan pengadilan ada namanya sela dan NO, NO itu tidak diterima. Putusan NO itu sampai MA, karena yang menggugat itu tidak memiliki legal standing, yang menggugat bukan pemilik barang, yang digugat pun bukan pemilik barang," jelasnya.

Kapolsek Sungai Loban, Iptu Kity TokanKapolsek Sungai Loban, Iptu Kity Tokan. (Foto: dok. Istimewa)

Kity mengatakan kini masyarakat telah mendapatkan tanahnya kembali. Dia menyebut lahan sawit itu digunakan warga untuk kehidupan sehari-hari.

"Masyarakat ini pengen pengembalian saja, itu tanah transmigrasi milik masyarakat. Dan masyarakat hidupnya bergantung dari itu untuk biaya kuliah anaknya, itu udah kita selesaikan," ucap dia.

Bikin Rest Area

Selain itu, Kity juga membuat rest area di dekat Mako Polsek Sungai Logan yang berlokasi di pinggir jalan utama. Warga yang dalam perjalanan ke Banjarmasin bisa singgah beristirahat di lokasi.

"Kita melakukan rehab Mako dan musala, di mana musala itu sering dijadikan rest area buat masyarakat, karena musala posisinya bersebelahan dengan Polsek, kalau masyarakat ingin berteduh, mandi atau tidur karena perjalanan jauh, jaraknya ke Banjarmasin ke pusat kota itu hampir 6-7 jam, mereka istirahatnya di Polsek kami, di musala," ucap dia.

Rehabilitasi musala dan rest area ini menggunakan dana gotong royong dari masyarakat, bantuan perusahaan hingga dana pribadi Iptu Kity. Di depan rest area, juga disediakan lokasi untuk UMKM warga sekitar.

"Kita bersinergi dengan Dewan, dengan masyarakat juga. Akhirnya kita sama-sama rest area itu, kita adanya UMKM di mukanya, ada tempat istirahatnya, kemudian ada tempat mandi, MCK gratis kita siapkan sabun apa semua," jelas dia.

Di dekat Mako Polsek, Kity juga membangun tempat olahraga mini. Masyarakat bisa menggunakan fasilitas tersebut.

"Fasilitas olahraga di belakang. Anak-anak yang mau masuk polisi, kita siapkan, kita bina. Udah kita siapkan fasilitasnya, mungkin mini aja untuk sekelas Polsek, alat-alat fitnes, kemudian ring, untuk push up, pull up," jelasnya.

Upaya Pengentasan Stunting

Di bidang kesehatan, Iptu Kity juga membantu pemerintah untuk mengurangi angka stunting di Sungai Loban. Dia mendatangkan dokter anak hingga pemenuhan gizi anak.

"Kami pihak Polsek berkolaborasi dengan perusahaan, kita ngadakan kurangi stunting. Patungan sama perusahaan, saya tugasnya ngadirin dokter anak, kemudian desa memfasilitasi, perusahaan memfasilitasi. Akhirnya kita bisa menurunkan stunting, dengan pangan juga," ucap dia.

Iptu Kity juga berupaya mendekatkan diri kepada anak-anak sekitar. Dia terkadang mengadakan kegiatan untuk anak-anak di Polsek.

"Kita sering juga mengundang anak-anak TK itu ke Polsek kita, kan kita siapkan juga tempat bermain dia, kita undang, sehingga kita bisa mendekatkan diri ke masyarakat," tutur dia.

Program Kapolsek Sungai Loban, Iptu Kity Tokan.Program Kapolsek Sungai Loban, Iptu Kity Tokan. Foto: dok. Istimewa

Bangun 2 Sumur Bor

Selama menjabat sebagai Kapolsek Sungai Loban, Iptu Kity telah membangun dua sumur bor. Dana pembangunan dari CSR perusahaan dan dana pribadi Iptu Kity.

"Sumur bor ini kita patungan juga. Perusahaan itu ada CSR, saya pesan 'Pak saya pesan sumur bor' di situ masyarakat hanya mengandalkan air tadah hujan, ada embung kecil gitu. Kita patungan, saya bangun ini, perusahaan bangun ini. Jadi memang kita mengeluarkan kocek sendiri, karena pembangunan sumur mahal, jadi kita kolaborasi," tutur dia.

Dua sumur bor itu berlakosi di Desa Trimartani yang dibangun tahun 2024 dan di Desa Subamban Baru tahun 2025 ini. Iptu Kity akan menambahkan pipanisasi agar menjangkau ke rumah warga yang belum mendapatkan akses pipa PDAM.

"Meskipun ada sumur bor, kita tambahkan pipanisasi. PDAM memang sudah masuk, cuma kadang-kadang PDAM tidak menyentuh yang di dalam. Kita adakan pipanisasi aja untuk tahun depan," ucap dia.

Program Kapolsek Sungai Loban, Iptu Kity Tokan.Program Kapolsek Sungai Loban, Iptu Kity Tokan. Foto: dok. Istimewa

Berdayakan Petani

Selain itu, Iptu Kity juga memanfaatkan lahan tidur milik Polsek Sungai Loban untuk ketahanan pangan. Dia memberikan petani modal dan lahan untuk diberdayakan.

"Sebenarnya itu lahan semak belukar, akhirnya waktu pertama program ketahanan pangan dari Bapak Presiden itu kan, saya bilang sama Pak Kapolres, ini ada lahan kita. Rencana kan dulu pernah dibangun Polsek daerah sana, cuma nggak jadi. Lahan itu yang kita garap," ujar dia.

Luas lahan ketahanan pangan ini sebanyak 3 hektare. Di lahan ini ditanami cabai dan jagung. Program ini sudah berlangsung dua kali panen.

"Satu hektar itu kita dapat 5-6 ton. Hasilnya buat mereka dan modal mereka untuk kuartal mereka selanjutnya. Jadi kita lepas secara mandiri," ucap Kity.

Hasil panen, kata Kity, akan diserahkan kepada petani. Lahan milik Polsek itu dikelola oleh dua kelompok tani.

"Kita nggak pernah narik hasil, modal pertama dari kami, setelah panen mereka mandiri kita lepas. Ada dua kelompok tani kita bina, mereka tanamannya sudah tinggi, udah kuartal kedua kita panen jagung itu," ucap dia.

Kapolsek Sungai Loban, Iptu Kity TokanKapolsek Sungai Loban, Iptu Kity Tokan. Foto: dok. Istimewa

Sementara itu, di halaman Polsek, Iptu Kity juga memanfaatkannya untuk menanam melon. Hasil panen melon kemudian dibagikan kepada masyarakat sekitar.

"Kebun melon itu kemarin panen kurang lebih 100 biji, ini udah tahap kedua, satu bulan lagi kita panen. Hasil panan kita bagikan ke masyarakat," ujar dia.

Selama menjabat sebagai Kapolsek, Iptu Kity berhasil membawa Polsek Sungai Loban meraih Kompolnas Awards 2025, atas capaian lima besar terbaik tingkat Polsek Kelompok B Harkamtibmas.

(lir/knv)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads