Letusan gunung api merupakan salah satu bencana yang rawan terjadi di Tanah Air. Menurut BNPB, bahaya letusan gunung api dapat berupa awan panas, lontaran material (pijar), hujan abu lebat, lava, gas racun, tsunami dan banjir lahar.
Agar terhindar dari bahaya letusan gunung api, masyarakat dapat melakukan mitigasi. Apa itu mitigasi?
Menurut UU Nomor 24 Tahun 2007, mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan informasi Siaga Bencana BNPB dan Buku Saku Bencana BNPB, berikut ini bentuk mitigasi letusan gunung berapi sebelum, saat dan sesudah terjadinya peristiwa.
1. Sebelum (prabencana)
- Perhatikan arahan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan perkembangan aktivitas gunung api;
- Siapkan masker dan kacamata pelindung untuk mengatasi debu vulkanik;
- Mengetahui jalur evakuasi dan shelter yang telah disiapkan oleh pihak berwenang;
- Menyiapkan skenario evakuasi lain jika dampak letusan meluas di luar prediksi ahli;
- Siapkan dukungan logistik, seperti makanan siap saji, lampu senter dan baterai cadangan, uang tunai yang cukup serta obat-obatan khusus sesuai pemakai.
2. Saat ada peringatan
- Kosongkan dan jauhi lokasi berbahaya;
- Bawa binatang peliharaan saat evakuasi;
- Cari berita dari radio atau alat komunikasi lainnya;
- Siapkan kendaraan dan pastikan bahan bakar cukup;
- Evakuasi ke wilayah aman dari letusan ;
- Ikuti perintah dari petugas berwenang;
- Bila terjadi gempa, lakukan merunduk, berlindung dan bertahan.
3. Saat dan sesudah terjadi letusan gunung
- Tidak berada di lokasi yang direkomendasikan untuk dikosongkan;
- Tidak berada di lembah atau daerah aliran sungai;
- Hindari tempat terbuka. Lindungi diri dari abu letusan gunung api;
- Gunakan kacamata pelindung;
- Jangan memakai lensa kontak;
- Gunakan masker atau kain basah untuk menutup mulut dan hidung;
- Kenakan pakaian tertutup yang melindungi tubuh seperti, baju lengan panjang, celana panjang, dan topi;
- Amankan tanaman dari abu;
- Bila aman, tetap berada di rumah/ruangan;
- Buang makanan, minuman, obat yang terkena abu;
- Bersihkan atap dari timbunan debu vulkanik karena beratnya bisa merobohkan dan merusak atap rumah atau bangunan;
- Basahi dulu abu sebelum membersihkan halaman;
- Hindari berkendara saat hujan abu;
- Tutup jendela, pintu dan ventilasi agar debu tidak masuk;
- Pakai sarung tangan saat membersihkan abu.
4. Untuk mencegah dampak letusan gunung api
- Ketahui bahaya-bahaya di sekitar rumah;
- Sediakan masker dan kacamata pelindung;
- Menampung air bersih;
- Siapkan perlengkapan siaga bencana;
- Belajar pertolongan pertama;
- Latihan evakuasi secara rutin;
- Simulasi bencana di rumah.
Tingkatan Ancaman Bahaya Gunung Api
Berikut tingkat status (level) gunung api untuk mengetahui kondisi dan aktivitas vulkanik gunung api.
- I (Normal)
Aktivitas gunung api, berdasarkan pengamatan hasil visual, kegempaan, dan gejala vulkanik lain, tidak memperlihatkan adanya kelainan. - II (Waspada)
Peningkatan kegiatan berupa kelainan yang tampak secara visual atau hasil pemeriksaan kawah, kegempaan, dan gejala vulkanik lain. - III (Siaga)
Peningkatan semakin nyata hasil pengamatan visual atau pemeriksaan kawah, kegempaan dan metode lain saling mendukung. Berdasarkan analisis, perubahan kegiatan cenderung diikuti letusan. - IV (Awas)
Tingkatan yang menunjukkan jelang letusan utama, letusan awal mulai terjadi berupa abu atau asap. Berdasarkan analisis data pengamatan, akan segera diikuti letusan utama.
Lihat juga Video: Wakil PM Malaysia Kagum dengan Kesiapan Mitigasi Bencana RI











































