Indonesia melakukan pertemuan bilateral dengan Jerman di sela COP30 Brasil. Pertemuan itu untuk meningkatkan kerja sama di bidang perlindungan lingkungan dan aksi iklim tegas.
"Tujuan utama pertemuan ini adalah untuk meningkatkan dan memperdalam kerja sama kedua negara di bidang perlindungan lingkungan dan aksi iklim yang tegas," kata Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH Hanif Faisol Nurofiq saat bertemu Menteri Federal untuk Lingkungan Hidup, Aksi Iklim, Konservasi Alam, dan Keselamatan Nuklir Jerman, Carsten Scheneider, dikutip Kamis (20/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di situ, Hanif juga memaparkan keseriusan Indonesia dalam mitigasi iklim. Keseriusan itu seperti menyerahkan SNDC (Second Nationally Determined Contribution), menyusun Rencana Aksi Nasional hingga menerapkan kerangka tata kelola karbon dan mengembangkan pasar karbon.
Indonesia juga mengakui keunggulan Jerman dari sisi teknologi. Untuk itu, Indonesia ingin bersama-sama dengan Jerman mengakselerasi transisi energi dengan nature based yang murah dan terjangkau.
"Kami yakin bahwa dengan pengalaman dan keahlian Jerman yang ternama dalam isu-isu lingkungan seperti pengelolaan limbah berkelanjutan, dan teknologi eko-inovasi yang canggih, khususnya dalam konteks kerangka kerja Green Deal Uni Eropa, kemitraan kami dapat menghasilkan solusi yang canggih dan efektif," ujar Hanif.
"Kami menantikan pertemuan yang produktif hari ini dan kerja sama lebih lanjut dengan Jerman," imbuhnya.
Tonton juga video "Indonesia Jabarkan Ambisi Mitigasi Iklim di Depan Utusan Khusus China"
(whn/whn)










































